Manado, (Antaranews Sulut) - Jaringan telekomunikasi menjadi kebutuhan mendasar terhadap perekonomian Indonesia, hal ini dapat dilihat dari perkembangannya yang pesat dan menjadi indikator perekonomian dan sosial.
Seiring perkembangan dan kemajuan zaman dibutuhkan sarana informasi teknologi berbasis multi media guna menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang terhubung hingga ke desa.
Jika, jaringan telekomunikasi terputus, maka pembangunan ekonomi tersendat dan dan sosial pasti terhambat.
Gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) terjadi pada tanggal (28/9) memutuskan hampir semua jaringan telekomunikasi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika dan jajarannya berupaya memulihkan jaringan telekomunikasi.
Dalam penanganan bencana alam, terdapat istilah waktu kritis (golden hour) dimana kecepatan bantuan dan layanan darurat sangat penting dalam mengurangi tingkat kerusakan dan meminimalisir korban.
Tim tanggap darurat harus berpacu dengan waktu untuk mempercepat layanan mereka guna menangani lonjakan permintaan bantuan dan perawatan medis mendesak.
Salah satu kebutuhan paling mendasar bagi adalah komunikasi yang dapat diandalkan agar bisa melaporkan kondisi terakhir dan menentukan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Penyedia layanan komunikasi berusaha sesegera mungkin memulihkan jaringan telekomunikasi di daerah tersebut.
PT Telkomsel segera memperbaiki gangguan telekomunikasi gempa bumi di Palu dan Donggala, Provinsi Sulteng.
GM External Corporate Communication Telkomsel Denny Abidin mengatakan terputusnya aliran Listrik PLN berdampak pada menurunnya kualitas layanan telekomunikasi Telkomsel khususnya di Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong.
Telkomsel, katanya, tengah berupaya secara maksimal dengan mengerahkan "Mobile Back up Power" untuk mengurangi dampak gangguan tersebut.
Dia mengatakan sudah ada beberapa yang bisa dihubungi, hanya saja masih terbatas.
Telkomsel terus berupaya untuk memulihkan pelayananan telekomunikasi yang terganggu akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 Manitudo yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) pukul 18.02 WITA, hingga layanan komunikasi melalui SMS dan suara berangsur pulih.
Dia mengatakan penurunan kualitas pelayanan terjadi akibat terputusnya dan terbatasnya pasokan daya listrik dan terputusnya serat optik.
Grup Telkom dan Telkomsel berupaya secara maksimal untuk mempercepat pemulihan pelayanan telekomunikasi di Palu dengan membawa "mobile power" sebagai perangkat penunjang catu listrik untuk keperluan proses pemulihan infrastruktur jaringan komunikasi.
"Kami atas nama Telkomsel menyampaikan turut berduka atas terjadinya bencana gempa di Sulawesi Tengah ini dan memohon maaf atas ketidaknyaman akibat gangguan layanan telekomunikasi yang terjadi," jelasnya.
Saat ini pun Telkomsel tengah mengirimkan tim unit siaga bencana, tim TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity) dari kota terdekat untuk segera membantu pendirian posko darurat serta percepatan pemulihan layanan jaringan telekomunikasi.
Jaringan 4G Telkomsel mulai berangsur pulih di Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong, dan dapat diakses di sebagian besar wilayah terdampak gempa.
Telkomsel juga membuka posko pencarian keluarga yang hilang, dapur umum serta memberikan fasilitas telepon dan SMS gratis di posko GraPARI Palu.
Selain itu Telkomsel juga memfasilitasi para pelanggannya untuk berdonasi bagi korban gempa Donggala melalui UMB *800*01#, aplikasi TCASH, maupun QR Code.
Saat ini layanan komunikasi SMS dan suara sudah normal, sedangkan layanan data 4G juga sudah berangsur pulih di beberapa wilayah seperti di Poso, Donggala, Luwuk, Toli-Toli, Buol, Pasangkayu dan Tondo di Kota Palu.
Dalam waktu yang cepat Telkomsel telah mengerahkan tim Siaga Bencana TERRA untuk pendirian posko darurat serta percepatan pemulihan layanan jaringan telekomunikasi," katanya.
Sebagai operator yang memiliki cakupan terluas di Sulawei Tengah, Telkomsel terus berupaya maksimal untuk memulihkan jaringan di wilayah-wilayah yang terkena bencana.
"Untuk itu, tim kami bergerak cepat dalam waktu kurang dari 24 jam memobilisasi genset untuk catuan daya serta memasang mobile BTS. Kami juga membuka posko untuk pencarian keluarga yang hilang dan dapur umum di depan GraPARI Palu," kata Denny.
Telkomsel juga turut berduka atas terjadinya bencana gempa di Sulawesi Tengah ini dan memohon maaf atas ketidaknyaman akibat gangguan layanan telekomunikasi yang terjadi.
Telkomsel mengirimkan bantuan berbagai kebutuhan para korban seperti kebutuhan pokok, medis, dan akses telekomunikasi dengan memberikan fasilitas telpon dan SMS gratis," kata Denny.
Untuk jaringan telekomunikasi XL tetap aman saat gempa Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat.
Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih mengatakan kondisi jaringan XL tetap aman, walaupun telah terjadi gempa di Donggala.
Jaringan XL telah diperiksa semua dalam keadaan aman dan tidak terjadi gangguan.
Ia menjelaskan, hanya beberapa site di Sulteng yang terganggu karena pasokan listrik yang dimatikan.
XL Axiata masih memantau kondisi di sana setiap waktu, agar jaringan tetap aman agar komunikasi dengan sesama, kerabat, dan pemerintahan, kepolisian, tenaga medis bisa berjalan lancar.
Penyedia layanan komunikasi itu memastikan jaringan telekomunikasi akan tetap aman di Palu-Donggala, Provinsi Sulteng.
Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya mengatakan guncangan yang cukup kuat tersebut, katanya, telah mengakibatkan rusaknya berbagai bangunan serta melumpuhkan berbagai fasilitas publik di sejumlah kota utama, termasuk layanan telekomunikasi dan data.
Meski demikian, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) memastikan bahwa masyarakat yang menggunakan nomor XL Axiata tetap bisa berkomunikasi ke luar wilayah, terutama layanan voice dan SMS.
Tim teknis XL Axiata langsung meluncur ke lokasi-lokasi infrastruktur jaringan untuk memastikan jaringan tetap bisa dipertahankan operasionalnya.
Dia mengatakan, atas nama keluarga besar XL Axiata, pihaknya sampaikan duka cita yang mendalam atas bencana ini.
"Kami akan berusaha keras menjaga agar layanan XL Axiata tetap bisa beroperasi di tengah situasi bencana ini," katanya.
Dia mengatakan hingga saat ini layanan XL Axiata tetap bisa beroperasi, termasuk di Kota Palu dan Donggala yang paling kuat mendapatkan guncangan.
Dengan demikian, maka masyarakat yang menggunakan nomor XL dan AXIS tetap bisa berkomunikasi atau dihubungi selama ponsel aktif.
"Karena itu pula, kami akan segera menyediakan fasilitas telepon gratis agar masyarakat bisa melakukan komunikasi ke luar wilayah bencana. Kami juga akan membantu pemerintah dan aparat atau siapa saja yang membutuhkan layanan komunikasi, terutama untuk penanganan bencana ini," ucapnya.
Yessie mengatakan gempa membuat aliran listrik padam, sehingga menyebabkan pasokan daya untuk perangkat BTS harus mengandalkan genset. Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena genset juga membutuhkan pasokan BBM yang cukup selama aliran listrik belum pulih.
Padahal, kerusakan akibat gempa juga menyebabkan akses ke pasokan BBM menjadi terhambat.
Namun, dia berkomitmen bahwa Tim XL Axiata di lapangan akan berkerja ekstra demi menjaga akses telekomunikasi karena layanan ini menjadi sangat urgent bagi penanganan bencana.
Di Palu, XL Axiata total memiliki sekitar 136 BTS, termasuk 44 BTS 4G. Di Donggala ada 12 BTS, termasuk 9 BTS 4G. Di seluruh Sulawesi Tengah tersedia 358 BTS, termasuk 79 BTS 4G.
Sementara itu, jumlah pelanggan di Sulawesi Tengah sebanyak lebih dari 340 ribu pelanggan.
Tim XL Axiata telah menyiapkan antisipasi pengamanan jaringan, antara lain dengan menyiapkan genset untuk setiap BTS utama, menyiapkan opsi rekayasa jaringan dengan "redirect coverage", dan juga kemungkinan mengerahkan mobile BTS ke lokasi yang paling membutuhkan.
Selain penanganan jaringan, XL Axiata juga telah menyiapkan bantuan yang bersifat darurat untuk warga yang mengungsi. Saat ini, tim di lapangan terus melakukan koordinasi dengan aparat dan masyarakat untuk mengetahui kebutuhan dan lokasi pengirimannya.
(T.KR-NCY/B/E007/E007) 04-10-2018 09:52:40
Seiring perkembangan dan kemajuan zaman dibutuhkan sarana informasi teknologi berbasis multi media guna menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang terhubung hingga ke desa.
Jika, jaringan telekomunikasi terputus, maka pembangunan ekonomi tersendat dan dan sosial pasti terhambat.
Gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) terjadi pada tanggal (28/9) memutuskan hampir semua jaringan telekomunikasi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika dan jajarannya berupaya memulihkan jaringan telekomunikasi.
Dalam penanganan bencana alam, terdapat istilah waktu kritis (golden hour) dimana kecepatan bantuan dan layanan darurat sangat penting dalam mengurangi tingkat kerusakan dan meminimalisir korban.
Tim tanggap darurat harus berpacu dengan waktu untuk mempercepat layanan mereka guna menangani lonjakan permintaan bantuan dan perawatan medis mendesak.
Salah satu kebutuhan paling mendasar bagi adalah komunikasi yang dapat diandalkan agar bisa melaporkan kondisi terakhir dan menentukan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Penyedia layanan komunikasi berusaha sesegera mungkin memulihkan jaringan telekomunikasi di daerah tersebut.
PT Telkomsel segera memperbaiki gangguan telekomunikasi gempa bumi di Palu dan Donggala, Provinsi Sulteng.
GM External Corporate Communication Telkomsel Denny Abidin mengatakan terputusnya aliran Listrik PLN berdampak pada menurunnya kualitas layanan telekomunikasi Telkomsel khususnya di Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong.
Telkomsel, katanya, tengah berupaya secara maksimal dengan mengerahkan "Mobile Back up Power" untuk mengurangi dampak gangguan tersebut.
Dia mengatakan sudah ada beberapa yang bisa dihubungi, hanya saja masih terbatas.
Telkomsel terus berupaya untuk memulihkan pelayananan telekomunikasi yang terganggu akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 Manitudo yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) pukul 18.02 WITA, hingga layanan komunikasi melalui SMS dan suara berangsur pulih.
Dia mengatakan penurunan kualitas pelayanan terjadi akibat terputusnya dan terbatasnya pasokan daya listrik dan terputusnya serat optik.
Grup Telkom dan Telkomsel berupaya secara maksimal untuk mempercepat pemulihan pelayanan telekomunikasi di Palu dengan membawa "mobile power" sebagai perangkat penunjang catu listrik untuk keperluan proses pemulihan infrastruktur jaringan komunikasi.
"Kami atas nama Telkomsel menyampaikan turut berduka atas terjadinya bencana gempa di Sulawesi Tengah ini dan memohon maaf atas ketidaknyaman akibat gangguan layanan telekomunikasi yang terjadi," jelasnya.
Saat ini pun Telkomsel tengah mengirimkan tim unit siaga bencana, tim TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity) dari kota terdekat untuk segera membantu pendirian posko darurat serta percepatan pemulihan layanan jaringan telekomunikasi.
Jaringan 4G Telkomsel mulai berangsur pulih di Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong, dan dapat diakses di sebagian besar wilayah terdampak gempa.
Telkomsel juga membuka posko pencarian keluarga yang hilang, dapur umum serta memberikan fasilitas telepon dan SMS gratis di posko GraPARI Palu.
Selain itu Telkomsel juga memfasilitasi para pelanggannya untuk berdonasi bagi korban gempa Donggala melalui UMB *800*01#, aplikasi TCASH, maupun QR Code.
Saat ini layanan komunikasi SMS dan suara sudah normal, sedangkan layanan data 4G juga sudah berangsur pulih di beberapa wilayah seperti di Poso, Donggala, Luwuk, Toli-Toli, Buol, Pasangkayu dan Tondo di Kota Palu.
Dalam waktu yang cepat Telkomsel telah mengerahkan tim Siaga Bencana TERRA untuk pendirian posko darurat serta percepatan pemulihan layanan jaringan telekomunikasi," katanya.
Sebagai operator yang memiliki cakupan terluas di Sulawei Tengah, Telkomsel terus berupaya maksimal untuk memulihkan jaringan di wilayah-wilayah yang terkena bencana.
"Untuk itu, tim kami bergerak cepat dalam waktu kurang dari 24 jam memobilisasi genset untuk catuan daya serta memasang mobile BTS. Kami juga membuka posko untuk pencarian keluarga yang hilang dan dapur umum di depan GraPARI Palu," kata Denny.
Telkomsel juga turut berduka atas terjadinya bencana gempa di Sulawesi Tengah ini dan memohon maaf atas ketidaknyaman akibat gangguan layanan telekomunikasi yang terjadi.
Telkomsel mengirimkan bantuan berbagai kebutuhan para korban seperti kebutuhan pokok, medis, dan akses telekomunikasi dengan memberikan fasilitas telpon dan SMS gratis," kata Denny.
Untuk jaringan telekomunikasi XL tetap aman saat gempa Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat.
Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih mengatakan kondisi jaringan XL tetap aman, walaupun telah terjadi gempa di Donggala.
Jaringan XL telah diperiksa semua dalam keadaan aman dan tidak terjadi gangguan.
Ia menjelaskan, hanya beberapa site di Sulteng yang terganggu karena pasokan listrik yang dimatikan.
XL Axiata masih memantau kondisi di sana setiap waktu, agar jaringan tetap aman agar komunikasi dengan sesama, kerabat, dan pemerintahan, kepolisian, tenaga medis bisa berjalan lancar.
Penyedia layanan komunikasi itu memastikan jaringan telekomunikasi akan tetap aman di Palu-Donggala, Provinsi Sulteng.
Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya mengatakan guncangan yang cukup kuat tersebut, katanya, telah mengakibatkan rusaknya berbagai bangunan serta melumpuhkan berbagai fasilitas publik di sejumlah kota utama, termasuk layanan telekomunikasi dan data.
Meski demikian, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) memastikan bahwa masyarakat yang menggunakan nomor XL Axiata tetap bisa berkomunikasi ke luar wilayah, terutama layanan voice dan SMS.
Tim teknis XL Axiata langsung meluncur ke lokasi-lokasi infrastruktur jaringan untuk memastikan jaringan tetap bisa dipertahankan operasionalnya.
Dia mengatakan, atas nama keluarga besar XL Axiata, pihaknya sampaikan duka cita yang mendalam atas bencana ini.
"Kami akan berusaha keras menjaga agar layanan XL Axiata tetap bisa beroperasi di tengah situasi bencana ini," katanya.
Dia mengatakan hingga saat ini layanan XL Axiata tetap bisa beroperasi, termasuk di Kota Palu dan Donggala yang paling kuat mendapatkan guncangan.
Dengan demikian, maka masyarakat yang menggunakan nomor XL dan AXIS tetap bisa berkomunikasi atau dihubungi selama ponsel aktif.
"Karena itu pula, kami akan segera menyediakan fasilitas telepon gratis agar masyarakat bisa melakukan komunikasi ke luar wilayah bencana. Kami juga akan membantu pemerintah dan aparat atau siapa saja yang membutuhkan layanan komunikasi, terutama untuk penanganan bencana ini," ucapnya.
Yessie mengatakan gempa membuat aliran listrik padam, sehingga menyebabkan pasokan daya untuk perangkat BTS harus mengandalkan genset. Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena genset juga membutuhkan pasokan BBM yang cukup selama aliran listrik belum pulih.
Padahal, kerusakan akibat gempa juga menyebabkan akses ke pasokan BBM menjadi terhambat.
Namun, dia berkomitmen bahwa Tim XL Axiata di lapangan akan berkerja ekstra demi menjaga akses telekomunikasi karena layanan ini menjadi sangat urgent bagi penanganan bencana.
Di Palu, XL Axiata total memiliki sekitar 136 BTS, termasuk 44 BTS 4G. Di Donggala ada 12 BTS, termasuk 9 BTS 4G. Di seluruh Sulawesi Tengah tersedia 358 BTS, termasuk 79 BTS 4G.
Sementara itu, jumlah pelanggan di Sulawesi Tengah sebanyak lebih dari 340 ribu pelanggan.
Tim XL Axiata telah menyiapkan antisipasi pengamanan jaringan, antara lain dengan menyiapkan genset untuk setiap BTS utama, menyiapkan opsi rekayasa jaringan dengan "redirect coverage", dan juga kemungkinan mengerahkan mobile BTS ke lokasi yang paling membutuhkan.
Selain penanganan jaringan, XL Axiata juga telah menyiapkan bantuan yang bersifat darurat untuk warga yang mengungsi. Saat ini, tim di lapangan terus melakukan koordinasi dengan aparat dan masyarakat untuk mengetahui kebutuhan dan lokasi pengirimannya.
(T.KR-NCY/B/E007/E007) 04-10-2018 09:52:40