Manado, (Antaranews Sulut) - Bermunajat adalah doa sepenuh hati kepada Tuhan untuk mengharapkan keridaan, ampunan, bantuan, hidayat, dan sebagainya.
Tidak diragukan lagi bagi orang yang bermunajat itu akan merasakan kelazatan dan kenikmatan yang sangat dalam munajat-munajatnya.
Pada Jumat (28/9) 2018, gempa pertama kali mengguncang Donggala dan Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pukul 14.00 WIB. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6 Skala Richter dengan kedalaman 10 km.
Setelah itu, gempa kembali terjadi pukul 17.02 WIB dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu magnitudo 7,4 SR dengan kedalaman yang sama, 10 km di jalur sesar Palu Koro, hingga terjadi tsunami.
Semua doa dipanjatkan untuk para korban gempa di Provinsi sulteng, baik nasional maupun internasional.
Dunia internasional ikut berduka bagi Provinsi Sulteng, betapa tidak, jumlah korban tewas saat ini sudah menyentuh angka 1.203 orang. Diprediksi angka itu akan terus bertambah, lantaran belum semua jenazah ditemukan di seluruh area yang terdampak gempa.
Para pemimpin dunia, sudah menyampaikan rasa dukanya melalui Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Tetapi, bukan mereka saja yang turut berduka. Ada pula pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus yang ikut mendoakan dari Lapangan St. Peter, Vatikan pada Minggu (30/9).
Forum Ukhuwah Antar-Pondok Pesantren (FUAPP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengajak semua umat agar mendoakan korban bencana gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu-Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat (28/9) pekan lalu.
Ketua Forum Ukhuwah Antar-Pondok Pesantren (FUAPP) Sulut Muyasir mengatakan sebagai sesama umat manusia harus saling mendoakan dan ikut berempati dengan mereka yang berada di Palu dan Donggala.
Dia mengatakan hakikat persaudaraan dan cinta tertinggi di antara kita yaitu ketika mendoakan saudara kita tanpa mereka harus tahu.
Sehingga, pihaknya mengajak semua umat Muslim agar mendoakan saudara-saudara yang berada di Sulteng, agar diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut.
Pihaknya mengajak saudara sekalian untuk setiap saat mendoakan saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah tsunami di Palu dan Donggala," kata Muyasir.
Oleh karena itu, pihaknya juga menyerukan kepada umat Islam seluruh Sulut dan Indonesia pada umumnya, agar peduli karena duka mereka adalah duka bersama anak bangsa.
"Duka mereka adalah duka kita juga," katanya.
Ustad Yusuf Otoluwa mengatakan untuk perhelatan doa bersama guna peristiwa seperti duka dan musibah Palu dan Donggala kami menunggu insiatif dari BKSAUA.
Sedangkan, katanya, untuk sholat gaib khusus di Masjid Raya Manado akan dilaksanakan sesudah sholat Jumat depan ini.
Pihaknya berharap kejadian ini menjadikan semua umat manusia mengambil pelajaran berharga untuk terus bersyukur.
Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Pdt Pdt Henriette Hutaba dalam Peringatan 88 Tahun GMIM Bersinode di Minahasa Utara (Minut) menjadi ajang untuk memanjatkan doa bersama bagi korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Tuhan pasti akan menguatkan masyarakat yang tertimpa bencana alam di Sulawesi Tengah, bersama warga GMIM dan 53 perwakilan gereja-gereja di Indonesia.
Diapun mengajak warga Sulut untuk berdoa bagi Sulteng yang baru saja ditimpa bencana gempa bumi dan tsunami hingga menimbulkan korban jiwa, ia juga mengajak masyarkat ikut mengulurkan tangan bag
Mari doakan dan ulurkan tangan agar saudara-saudara kita di palu dan Donggala menerima penguatan serta penghiburan dan dapat melalui musibah tersebut.
Dia mengatakan masih belum usai dampak bencana di Nusa Tenggara Barat, Indonesia pun kembali diberi cobaan gempa Sulteng.
Masih merasakan sisa-sisa kepedihan di NTB. Kita berdoa, Tuhan memberikan kekuatan dan menjauhkan kita dari bencana alam.
Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban mengajak seluruh masyarakat dan pemuka agama agar mendoakan korban gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Lomban mengajak segenap pemimpin agama untuk turut sepenanggungan dengan korban bencana yang berada di Palu dan Donggala.
Dia mengatakan kiranya setiap tokoh agama yang ada supaya tidak putus-putusnya untuk berdoa bagi korban bencana di Sulteng.
Ia mengatakan kejadian yang terjadi di Palu dan Donggala, hal tersebut menjadi duka bersama.
"Oleh karena itu marilah sama-sama kita membantu para saudara-saudara kita yang ada disana dengan menyisihkan apa yang ada ditempat kita seperti pakaian, selimut, obat-obatan, makanan yang bisa bertahan berhari-hari seperti Mie instan," kata Lomban.
Semuanya yang nantinya terkumpul akan disalurkan untuk saudara kita di Palu dan Donggala.
Duka mereka ialah duka kita juga. Untuk itu sembari kita menjalankan tugas di saat ini, kita terus mendoakan mereka agar supaya kejadian ini membuat mereka semakin kuat untuk menjalani hidup," jelasnya.
Asisten I Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) Edison Humiang mengajak warga di daerah tersebut agar mendoakan para korban gempa Palu-Donggala Provinsi Sulteng.
"Kita ikut sepenanggungan dengan korban gempa di Sulteng," kata Humiang di Manado.
Humiang mengatakan doakan sesama kita yang berada di Sulteng agar mampu menghadapi musibah tersebut.
"Kita doakan agar mereka tetap kuat dalam menghadapi pergumuluan ini," katanya.
Bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan, silahkan karena mereka sangat membutuhkan baik pangan maupun sandang.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw dan Sekretaris Daerah Edwin Silangen turut peduli dengan musibah bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami yang dialami oleh masyarakat di Kabupaten Donggala dan kota Palu Sulawesi Tengah.
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey ikut prihatin dan berempati dengan saidara-saudara di Sulteng.
Selain memberikan bantuan pihaknya juga meminta agar mendoakan mereka yang terkena musibah bencana alam Sulteng.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey langsung meninstruksikan pihak Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut untuk bergerak memberikan membantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Olly menyatakan pemerintah dan masyarakat Sulut turut berbelasungkawa atas musibah yang dialami masyarakat Donggala dan Palu, Gubernur berharap masyarakat tetap tabah dalam menghadapi cobaan.
Pemprov Sulut siap membantu pemulihan keadaan masyarakat Donggala dan Palu pasca terjadinya bencana alam.
Tidak diragukan lagi bagi orang yang bermunajat itu akan merasakan kelazatan dan kenikmatan yang sangat dalam munajat-munajatnya.
Pada Jumat (28/9) 2018, gempa pertama kali mengguncang Donggala dan Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pukul 14.00 WIB. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6 Skala Richter dengan kedalaman 10 km.
Setelah itu, gempa kembali terjadi pukul 17.02 WIB dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu magnitudo 7,4 SR dengan kedalaman yang sama, 10 km di jalur sesar Palu Koro, hingga terjadi tsunami.
Semua doa dipanjatkan untuk para korban gempa di Provinsi sulteng, baik nasional maupun internasional.
Dunia internasional ikut berduka bagi Provinsi Sulteng, betapa tidak, jumlah korban tewas saat ini sudah menyentuh angka 1.203 orang. Diprediksi angka itu akan terus bertambah, lantaran belum semua jenazah ditemukan di seluruh area yang terdampak gempa.
Para pemimpin dunia, sudah menyampaikan rasa dukanya melalui Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Tetapi, bukan mereka saja yang turut berduka. Ada pula pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus yang ikut mendoakan dari Lapangan St. Peter, Vatikan pada Minggu (30/9).
Forum Ukhuwah Antar-Pondok Pesantren (FUAPP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengajak semua umat agar mendoakan korban bencana gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu-Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat (28/9) pekan lalu.
Ketua Forum Ukhuwah Antar-Pondok Pesantren (FUAPP) Sulut Muyasir mengatakan sebagai sesama umat manusia harus saling mendoakan dan ikut berempati dengan mereka yang berada di Palu dan Donggala.
Dia mengatakan hakikat persaudaraan dan cinta tertinggi di antara kita yaitu ketika mendoakan saudara kita tanpa mereka harus tahu.
Sehingga, pihaknya mengajak semua umat Muslim agar mendoakan saudara-saudara yang berada di Sulteng, agar diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut.
Pihaknya mengajak saudara sekalian untuk setiap saat mendoakan saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah tsunami di Palu dan Donggala," kata Muyasir.
Oleh karena itu, pihaknya juga menyerukan kepada umat Islam seluruh Sulut dan Indonesia pada umumnya, agar peduli karena duka mereka adalah duka bersama anak bangsa.
"Duka mereka adalah duka kita juga," katanya.
Ustad Yusuf Otoluwa mengatakan untuk perhelatan doa bersama guna peristiwa seperti duka dan musibah Palu dan Donggala kami menunggu insiatif dari BKSAUA.
Sedangkan, katanya, untuk sholat gaib khusus di Masjid Raya Manado akan dilaksanakan sesudah sholat Jumat depan ini.
Pihaknya berharap kejadian ini menjadikan semua umat manusia mengambil pelajaran berharga untuk terus bersyukur.
Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Pdt Pdt Henriette Hutaba dalam Peringatan 88 Tahun GMIM Bersinode di Minahasa Utara (Minut) menjadi ajang untuk memanjatkan doa bersama bagi korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Tuhan pasti akan menguatkan masyarakat yang tertimpa bencana alam di Sulawesi Tengah, bersama warga GMIM dan 53 perwakilan gereja-gereja di Indonesia.
Diapun mengajak warga Sulut untuk berdoa bagi Sulteng yang baru saja ditimpa bencana gempa bumi dan tsunami hingga menimbulkan korban jiwa, ia juga mengajak masyarkat ikut mengulurkan tangan bag
Mari doakan dan ulurkan tangan agar saudara-saudara kita di palu dan Donggala menerima penguatan serta penghiburan dan dapat melalui musibah tersebut.
Dia mengatakan masih belum usai dampak bencana di Nusa Tenggara Barat, Indonesia pun kembali diberi cobaan gempa Sulteng.
Masih merasakan sisa-sisa kepedihan di NTB. Kita berdoa, Tuhan memberikan kekuatan dan menjauhkan kita dari bencana alam.
Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban mengajak seluruh masyarakat dan pemuka agama agar mendoakan korban gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Lomban mengajak segenap pemimpin agama untuk turut sepenanggungan dengan korban bencana yang berada di Palu dan Donggala.
Dia mengatakan kiranya setiap tokoh agama yang ada supaya tidak putus-putusnya untuk berdoa bagi korban bencana di Sulteng.
Ia mengatakan kejadian yang terjadi di Palu dan Donggala, hal tersebut menjadi duka bersama.
"Oleh karena itu marilah sama-sama kita membantu para saudara-saudara kita yang ada disana dengan menyisihkan apa yang ada ditempat kita seperti pakaian, selimut, obat-obatan, makanan yang bisa bertahan berhari-hari seperti Mie instan," kata Lomban.
Semuanya yang nantinya terkumpul akan disalurkan untuk saudara kita di Palu dan Donggala.
Duka mereka ialah duka kita juga. Untuk itu sembari kita menjalankan tugas di saat ini, kita terus mendoakan mereka agar supaya kejadian ini membuat mereka semakin kuat untuk menjalani hidup," jelasnya.
Asisten I Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) Edison Humiang mengajak warga di daerah tersebut agar mendoakan para korban gempa Palu-Donggala Provinsi Sulteng.
"Kita ikut sepenanggungan dengan korban gempa di Sulteng," kata Humiang di Manado.
Humiang mengatakan doakan sesama kita yang berada di Sulteng agar mampu menghadapi musibah tersebut.
"Kita doakan agar mereka tetap kuat dalam menghadapi pergumuluan ini," katanya.
Bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan, silahkan karena mereka sangat membutuhkan baik pangan maupun sandang.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw dan Sekretaris Daerah Edwin Silangen turut peduli dengan musibah bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami yang dialami oleh masyarakat di Kabupaten Donggala dan kota Palu Sulawesi Tengah.
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey ikut prihatin dan berempati dengan saidara-saudara di Sulteng.
Selain memberikan bantuan pihaknya juga meminta agar mendoakan mereka yang terkena musibah bencana alam Sulteng.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey langsung meninstruksikan pihak Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut untuk bergerak memberikan membantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Olly menyatakan pemerintah dan masyarakat Sulut turut berbelasungkawa atas musibah yang dialami masyarakat Donggala dan Palu, Gubernur berharap masyarakat tetap tabah dalam menghadapi cobaan.
Pemprov Sulut siap membantu pemulihan keadaan masyarakat Donggala dan Palu pasca terjadinya bencana alam.