Manado, (Antaranews Sulut) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengatakan gerakan nasional revolusi mental (GNRM) telah memberi dampak positif?dalam kehidupan bernegara.
"Gerakan ini sudah berlangsung tiga tahun lebih, telah banyak perubahan yang terjadi," kata Wakil Gubernur Steven melalui Kepala Bagian Humas Christian Iroth pada rapat persiapan "Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Kedua" di Kantor Kemenko PMK, Senin.
Perubahan-perubahan itu terlihat dari semakin baiknya pelayanan publik, tingkat disiplin aparatur sipil negara dan masyarakat, kemandirian bangsa, kebersihan lingkungan serta semakin kokohnya NKRI di tengah terpaan berbagai ideologi dunia.
Gerakan nasional ini meliputi berbagai program aksi nyata yaitu Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri dan Gerakan Indonesia Bersatu.
"Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Kedua" ini akan dilaksanakan di Sulut dan rencananya dibuka Presiden RI Joko Widodo, dihadiri sembilan kementerian terkait, 34 Gubernur dan 514 bupati dan wali kota.
"Diperkirakan sebanyak 15.000 peserta dari provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia akan menghadiri acara puncak tanggal 26-28 Oktober 2018 di Lapangan Koni Sario Manado," jelasnya.?
Beberapa kegiatan yang diagendakan yaitu forum dialog keormasan dan wawasan kebangsaan, pembukaan dirangkaikan pameran inovasi pelayanan publik dan kreativitas anak bangsa, pementasan seni dan budaya kontemporer, pemutaran film dan bedah film revolusai mental serta penutupan dirangkaikan dengan karnaval budaya Indonesia.
"Pemerintah daerah berharap masyarakat Sulut ikut berpartisipasi menunjang kegiatan yang dimulai pada tanggal 1 Oktober 2018 secara serentak di seluruh Indonesia dilaksanakan pencanangan "Bulan Pemantapan Gerakan Nasional Revolusi Mental"," ajaknya.
Panitia, lanjut dia, terus memantapkan pelaksanaan kegiatan ini sehingga berlangsung sukses.
"Bapak Gubernur Olly Dondokambey telah menginstruksikan kepada setiap jajaran untuk menyukseskan kegiatan ini," katanya.
(T.K011/B/G004/B/G004) 08-10-2018 22:51:46
"Gerakan ini sudah berlangsung tiga tahun lebih, telah banyak perubahan yang terjadi," kata Wakil Gubernur Steven melalui Kepala Bagian Humas Christian Iroth pada rapat persiapan "Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Kedua" di Kantor Kemenko PMK, Senin.
Perubahan-perubahan itu terlihat dari semakin baiknya pelayanan publik, tingkat disiplin aparatur sipil negara dan masyarakat, kemandirian bangsa, kebersihan lingkungan serta semakin kokohnya NKRI di tengah terpaan berbagai ideologi dunia.
Gerakan nasional ini meliputi berbagai program aksi nyata yaitu Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri dan Gerakan Indonesia Bersatu.
"Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Kedua" ini akan dilaksanakan di Sulut dan rencananya dibuka Presiden RI Joko Widodo, dihadiri sembilan kementerian terkait, 34 Gubernur dan 514 bupati dan wali kota.
"Diperkirakan sebanyak 15.000 peserta dari provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia akan menghadiri acara puncak tanggal 26-28 Oktober 2018 di Lapangan Koni Sario Manado," jelasnya.?
Beberapa kegiatan yang diagendakan yaitu forum dialog keormasan dan wawasan kebangsaan, pembukaan dirangkaikan pameran inovasi pelayanan publik dan kreativitas anak bangsa, pementasan seni dan budaya kontemporer, pemutaran film dan bedah film revolusai mental serta penutupan dirangkaikan dengan karnaval budaya Indonesia.
"Pemerintah daerah berharap masyarakat Sulut ikut berpartisipasi menunjang kegiatan yang dimulai pada tanggal 1 Oktober 2018 secara serentak di seluruh Indonesia dilaksanakan pencanangan "Bulan Pemantapan Gerakan Nasional Revolusi Mental"," ajaknya.
Panitia, lanjut dia, terus memantapkan pelaksanaan kegiatan ini sehingga berlangsung sukses.
"Bapak Gubernur Olly Dondokambey telah menginstruksikan kepada setiap jajaran untuk menyukseskan kegiatan ini," katanya.
(T.K011/B/G004/B/G004) 08-10-2018 22:51:46