Manado, (Antaranews Sulut) - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) mendorong masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo makin percaya dengan bank perkreditan rakyat (BPR).

Ketua Perbarindo Sulawesi Utara dan Gorontalo, Denny T Senduk di Manado, Minggu mengatakan peringatan HUT ke-2 BPR Nasional sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap keberadaan BPR di daerah.

"Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap jasa keuangan dalam lembaga keuangan rakyat ini," kata Denny.
  Perayaan Hari BPR/BPRS Nasional Ke-2 Tahun 2018 & Launching Logo Bersama BPR/BPRS di Manado. (1)
Denny mengatakan kegiatan ini juga untuk mendorong semakin banyak masyarakat menggunakan jasa dan produk BPR.

Kehadiran BPR, kata Denny juga dalam upaya meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat terhadap pelayanan jasa keuangan khususnya pelayanan perbankan.

"Kami berharap momen ini untuk meningkatkan efektivitas program komunikasi pemasaran BPR yang sudah dijalankan oleh BPR," ujarnya.
  Perayaan Hari BPR/BPRS Nasional Ke-2 Tahun 2018 & Launching Logo Bersama BPR/BPRS di Manado. (1)
BPR di Sulut saat ini sebanyak 22 kantor utama, dan kepercayaan masyarakat terhadap BPR sudah cukup tinggi terlihat dari dana pinjaman yang digulirkan atau kredit BPR di Sulut mencapai Rp1 triliun. Sedangkan dana yang dihimpun atau dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1,2 triliun.

"Kami berharap kinerja semakin baik, terutama meningkatkan kemitraan dengan UMKM," jelasnya.

Kepala Bank Indonesia (BI) Soekowardojo mengatakan pihaknya akan terus mendororong agar BPR di Sulut semakin berinovasi.

"Kesehatan bank perlu dijaga dengan baik, karena mampu mempengaruhi semua aktivitas perbankan itu sendiri," kata Soekowardojo.
  Perayaan Hari BPR/BPRS Nasional Ke-2 Tahun 2018 & Launching Logo Bersama BPR/BPRS di Manado. (1)
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulutgomalut Elyanus Pongsoda mengatakan pihaknya akan terus mengawasi semua BPR di Sulut dan wajib memberikan laporannya.

Sehingga, katanya, kesehatan bank bisa dipantau setiap waktu.

"Tetap harus hati-hati dalam menyalurkan kredit, jangan sampai kredit macet atau non performing loan (NPL) semakin tinggi," jelas Elyanus.



(T.KR-NCY/B/G004/B/G004) 23-09-2018 18:15:36

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024