Manado, (Antaranews Sulut) - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Sulawesi Utara (Sulut) bersinergi dengan Polda dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam upaya memerangi narkoba di daerah tersebut.
"Kami melakukan ini agar semakin turun angka penyalahgunaan bahan berbahaya tersebut," kata Ketua Perbanas Sulut Merlin Maya Lumangkun di Manado, Jumat.
Merlin mengatakan semua bank yang beraktivitas di Sulut dilibatkan untuk mengikuti sosialisasi antinarkoba sinergi Perbanas Sulut bersama BNN Manado dan Direktorat Narkoba Polda Sulut serta kepedulian memerangi dan upaya preventif pencegahan bahaya narkoba.
"Saya ingin semua karyawan bank dibekali dan mengenal lebih jelas bahaya penggunaan narkoba," ujarnya.
Selain itu, katanya, menularkan edukasi yang baik kepada masyarakat dan mulai dari teman sesama bank dan nasabah.
Kepala BNN Kota Manado Eliasar Sopacoly mengatakan semua kalangan wajib mempelajari bahaya penyalahgunaan narkoba tersebut.
"Kami sangat senang dengan kegiatan dari Perbanas Sulut ini, dan berupaya sama-sama mencegah bahaya narkoba," jelas Eliasar.
Eliasar mengatakan soalnya di dunia perbankan khususnya di Sulut sudah pernah diamankan karyawan bank yang menggunakan bahan berbahaya tersebut.
"Jadi, kami mengimbau karyawan perbankan merupakan masyarakat golongan menengah ke atas, yang memiliki uang untuk mendapatkan narkoba," tuturnya.
Di Sulut sudah ada penurunan angka kematian akibat narkoba yakni dari 50 orang per hari menjadi 30 orang per hari.
"Kami mengharapkan anak muda dalam hal ini kalian karyawan bank, cari teman yang baik, aktif pada kegiatan positif," katanya.
Diserse Narkoba Polda Sulut Komisaris Besar Polisi Ricko Taruna Mauruh mengatakan jalur masuk narkoba yakni biasanya bandara, Pelabuhan Bitung dan perbatasan darat yakni Bolmong.
"Apalagi kita berbatasan dengan Filipina, jadi cukup rawan," katanya.
Tindakan yang harus dilakukan saat ini yakni membuat efek jerah. "Jangan sampai mencoba barang berbahaya tersebut karena akan kecanduan dan ingin naik tingkat, sampai habis uang dan menjadi bandar narkoba," jelasnya.
Dia mengatakan semua ada sanksi hukumnya baik denda maupun hukuman badan.
"Kami melakukan ini agar semakin turun angka penyalahgunaan bahan berbahaya tersebut," kata Ketua Perbanas Sulut Merlin Maya Lumangkun di Manado, Jumat.
Merlin mengatakan semua bank yang beraktivitas di Sulut dilibatkan untuk mengikuti sosialisasi antinarkoba sinergi Perbanas Sulut bersama BNN Manado dan Direktorat Narkoba Polda Sulut serta kepedulian memerangi dan upaya preventif pencegahan bahaya narkoba.
"Saya ingin semua karyawan bank dibekali dan mengenal lebih jelas bahaya penggunaan narkoba," ujarnya.
Selain itu, katanya, menularkan edukasi yang baik kepada masyarakat dan mulai dari teman sesama bank dan nasabah.
Kepala BNN Kota Manado Eliasar Sopacoly mengatakan semua kalangan wajib mempelajari bahaya penyalahgunaan narkoba tersebut.
"Kami sangat senang dengan kegiatan dari Perbanas Sulut ini, dan berupaya sama-sama mencegah bahaya narkoba," jelas Eliasar.
Eliasar mengatakan soalnya di dunia perbankan khususnya di Sulut sudah pernah diamankan karyawan bank yang menggunakan bahan berbahaya tersebut.
"Jadi, kami mengimbau karyawan perbankan merupakan masyarakat golongan menengah ke atas, yang memiliki uang untuk mendapatkan narkoba," tuturnya.
Di Sulut sudah ada penurunan angka kematian akibat narkoba yakni dari 50 orang per hari menjadi 30 orang per hari.
"Kami mengharapkan anak muda dalam hal ini kalian karyawan bank, cari teman yang baik, aktif pada kegiatan positif," katanya.
Diserse Narkoba Polda Sulut Komisaris Besar Polisi Ricko Taruna Mauruh mengatakan jalur masuk narkoba yakni biasanya bandara, Pelabuhan Bitung dan perbatasan darat yakni Bolmong.
"Apalagi kita berbatasan dengan Filipina, jadi cukup rawan," katanya.
Tindakan yang harus dilakukan saat ini yakni membuat efek jerah. "Jangan sampai mencoba barang berbahaya tersebut karena akan kecanduan dan ingin naik tingkat, sampai habis uang dan menjadi bandar narkoba," jelasnya.
Dia mengatakan semua ada sanksi hukumnya baik denda maupun hukuman badan.