Minahasa Tenggara, (Antaranews Sulut) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara melalui Badan Pengembangan dan Penelitian Daerah (Bapelitbangda) mulai melakukan kajian terkait pengembangan `Smart City`.
"Saat ini kami dari pihak Pemkab sedang melakukan kajian perencanaan penerapan smart city di Minahasa Tenggara," kata Kasubid Inovasi dan Teknologi Bapelitbangda Minahasa Tenggara Anita Wagey di Ratahan, Senin.
Dia menjelaskan pengembangan program tersebut dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, yang bakal diimplementasikan pada pelayanan masyarakat.
"Rencananya penerapan ini baru dalam lingkungan pemerintahan, dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi," ujarnya.
Dia menjelaskan keberadaan smart city akan mendongkrak informasi maupun pelayanan publik secara digital, serta informasi lainnya untuk memudahkan masyarakat dalam beraktifitas.
Makanya harus dikaji secara actual terlebih dahulu. Sebab membutuhkan fasilitas pendukung di dalamnya, katanya.
Anita menambahkan, kajian `smart city` tersebut akan melibatkan sejumlah akademisi dari Universitas Sam Ratulangi Manado.
"Kami menggandeng beberapa akademisi Universitas Sam Ratulangi. Karena kajian dari mereka akan menjadi bahan pertimbangan arah kebijakan nantinya," tandas Anita.
"Saat ini kami dari pihak Pemkab sedang melakukan kajian perencanaan penerapan smart city di Minahasa Tenggara," kata Kasubid Inovasi dan Teknologi Bapelitbangda Minahasa Tenggara Anita Wagey di Ratahan, Senin.
Dia menjelaskan pengembangan program tersebut dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, yang bakal diimplementasikan pada pelayanan masyarakat.
"Rencananya penerapan ini baru dalam lingkungan pemerintahan, dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi," ujarnya.
Dia menjelaskan keberadaan smart city akan mendongkrak informasi maupun pelayanan publik secara digital, serta informasi lainnya untuk memudahkan masyarakat dalam beraktifitas.
Makanya harus dikaji secara actual terlebih dahulu. Sebab membutuhkan fasilitas pendukung di dalamnya, katanya.
Anita menambahkan, kajian `smart city` tersebut akan melibatkan sejumlah akademisi dari Universitas Sam Ratulangi Manado.
"Kami menggandeng beberapa akademisi Universitas Sam Ratulangi. Karena kajian dari mereka akan menjadi bahan pertimbangan arah kebijakan nantinya," tandas Anita.