Manado, (Antaranews Sulut) - Untuk menyatukan beragam sistem operasi dalam transaksi pembayaran bank sehingga terhubung dalam satu sistem saja maka diluncurkan kartu debit dengan logo Gerbang Pembayaran Nasional.

Penerapan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang memiliki penduduk di atas 250 juta jiwa sangatlah penting.

Berdasarkan statistik sistem pembayaran BI, penggunaan kartu sebagai alat pembayaran (APMK), yaitu kartu ATM dan kartu debet tercatat 137,2 juta keping kartu dengan jumlah transaksi harian mencapai 11 sampai 14 juta transaksi per hari. Sekitar 80 persen transaksi pembayaran tersebut dilakukan di dalam negeri, sedangkan sisanya 20 persen di luar negeri.

Sejak Juli 2018 Bank Indonesia (BI) mulai mengampanyekan GPN dan terus akan digaungkan di seluruh Indonesia sehingga mampu terkoneksi satu sama lain.

Dengan terus mengampanyekan GPN maka masyarakat memperoleh kesempatan untuk menukarkan kartu ATM/debet bank yang dimilikinya menjadi kartu berlogo GPN.

Sesuai dengan tema kampanye "GPN Pemersatu Transaksi Pembayaran Nasional", dengan menggunakan kartu berlogo GPN diharapkan masyarakat mendapatkan kemudahan melakukan transaksi pembayaran di seluruh kanal pembayaran (EDC) yang tersedia, sehingga akan meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.

Selain itu, dengan GPN, keamanan data lebih terjaga karena seluruh proses dilakukan di dalam negeri melalui jaringan domestik (ATM Bersama, Prima, Alto, dan Link).

Bahkan, masyarakat juga dapat menikmati biaya administrasi yang lebih murah karena seluruh proses dilakukan di domestik dan bank tidak dikenakan biaya lisensi logo.

Upaya mendorong masyarakat menggunakan kartu berlogo GPN dengan mempertimbangkan beberapa manfaat, masyarakat dapat mengunakan kartu ATM/debet berlogo GPN untuk melakukan transaksi di semua kanal pembayaran di seluruh Indonesia.

Masyarakat dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman karena kartu ATM/debet GPN telah dilengkapi dengan fitur keamanan yang terstandarisasi serta seluruh proses dilakukan di dalam negeri melalui jaringan domestik.

Selain itu, masyarakat tidak dikenakan biaya oleh "merchant" karena penetapan Merchant Discount Rate (MDR), masyarakat tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar karena seluruh kanal pembayaran sudah saling terkoneksi (interkoneksi) dan saling dapat diwujudkan (interoperabilitas).

Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo mengharapkan peluncuran GPN di daerah itu mendapat dukungan semua perbankan dalam mengampanyekannya.

Transaksi di dalam negeri melalui sistem GPN sudah bisa dilaksanakan secara efektif, meski penerbitan kartu debit/ATM GPN masih terus dilakukan oleh pihak bank secara bertahap.

Pihaknya memohon dukungan dari semua pihak karena implementasi GPN merupakan landasan sistem pembayaran ke depan di Indonesia.

Bank Indonesia, perbankan, dan pemerintah akan terus melakukan sosialisasi bersama agar transaksi dengan kartu debit/ATM GPN dapat berjalan optimal mulai tahun ini.

Dia memastikan keuntungan dari kartu debit/ATM GPN akan bisa dirasakan oleh nasabah, pedagang (merchant), hingga bank. Misalnya, bagi nasabah dan "merchant" bisa mendapat untung dari penghematan pengenaan biaya transaksi di mesin EDC (Merchant Discount Rate/MDR).

Pengenaan MDR untuk transaksi di mesin EDC bank yang berbeda hanya satu persen dari sebelumya 2-3 persen. Bahkan, pengenaan MDR nol persen akan diberlakukan pada pencairan dana bantuan sosial (bansos) bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam Program Keluarga Harapan (PKH).

Soekowardojo menegaskan pelaksanaan GPN bukan untuk memproteksi transaksi di dalam negeri dari perusahaan switching asing, namun memperkuat penciptaan sistem pembayaran yang lebih efisiensi dan aman bagi masyarakat.

Ia menjelaskan prinsipal luar tetap disambut baik untuk berbisnis di Indonesia, akan tetapi semua transaksi di dalam negeri sudah semestinya, "routing-nya" di Indonesia.

Ketua Perbanas Sulut Merlin Maya Lumangkun mengatakan Perbanas Sulut sangat mendukung program BI terlebih GPN di Sulut.

"Pihaknya akan terus lakukan edukasi dan sosialisasi sehingga sistem ini bisa dimengerti oleh nasabah dan masyarakat," kata Merlin yang juga Kepala Bank Danamon Cabang Manado itu.

Ia mengatakan Perbanas akan ikut ambil bagian dalam sistem GPN, karena rata-rata sebagian besar anggota Perbanas sudah masuk sistem tersebut.



Targetkan

PT Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Wilayah Manado menargetkan 50 ribu kartu sistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) sampai akhir tahun 2018.

CEO BNI Manado Haris Agus Handoko menargetkan semua nasabah yang memiliki kartu debit agar mendapatkan dengan sistem GPN.

Untuk tahap awal, pihaknya menargetkan 50 ribu kartu GPN di BNI Wilayah Manado yang meliputi Provinsi Sulut, Sulteng, Gorontalo, dan Maluku Utara.

Sejak diluncurkan akhir 2017, BNI terus mengedukasi nasabahnya untuk menukarkan kartu debit/ATM mereka dengan kartu berlogo GPN.

Dengan kartu GPN, memungkinkan nasabah melalukan transaksi ATM atau EDC bank lain dengan biaya tambahan yang jauh lebih kecil.

Jika nasabah tidak mau repot dengan banyak kartu debit/kredit didompet, di BNI nasabahnya juga dapat mengunduh aplikasi Yap untuk membayar transaksi apapun dengan menggunakan telepon pintar (cashless and cardless).

BNI terus mendorong gerakan penukaran kartu berlogo GPN yang dilaksanakan Bank Indonesia belum lama ini di kawasan Mega Mas Manado. BNI juga memberikan diskon khusus kepada nasabah mereka yang menukarkan kartu dengan kartu berlogo GPN dan sekaligus mengunduh aplikasi Yap di Google Play atau Play Store.

Dengan kartu berlogo GPN, katanya, transaksi aman, andal, dan terpercaya, sehingga BNI terus melakukan edukasi dan sosialisasi bersama BI dan OJK, serta seluruh pimpinan perbankan di Sulut. Gerak jalan santai pun bagian dari gerakan penukaran kartu berlogo GPN yang dilaksanakan Bank Indonesia.

Pimpinan Wilayah BRI Kanwil Manado Adiyanto mengatakan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Manado menargetkan kartu debit berlogo GPN 362.965 kartu hingga akhir tahun ini.

Hal ini dilakukan supaya nasabah bisa langsung menukarkan di semua kantor cabang BRI di wilayah kerja BRI Kanwil Manado.

Untuk tahap awal, kartu berlogo GPN yang disiapkan, khususnya di Kanwil Manado, sampai akhir tahun, baru sekitar 30 persen dari total kartu yang aktif sekitar 1,43 juta nasabah.

Ia mengatakan edukasi dan sosialisasi akan terus dilakukan sehingga masyarakat makin paham dan beralih ke kartu debit berlogo GPN.

Peluncuran GPN di Manado belum lama ini wujud komitmen Bank BRI untuk mendukung kedaulatan nasional di bidang sistem pembayaran ritel.

Kabag Operasional Jaringan dan Layanan, Gama Hedika Negara, mengatakan untuk nasabah yang mengganti kartu debit berlogo GPN pekan ini akan mendapatkan kartu brizzi secara gratis dengan tampilan Asian Games 2018.

Pihaknya akan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan nasabah BRI di Wilayah Manado yang meliputi Provinsi Sulut, Sulteng, Gorontalo, dan Maluku Utara.

Didukung oleh teknologi chip, kartu BRI berlogo GPN memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kartu berteknologi magnetic stripe. Hal ini salah satu upaya Bank BRI untuk melindungi nasabahnya.

"Hal ini merupakan upaya nyata BRI dalam upaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan transaksi nasabah, terutama di tengah menggeliatnya transaksi menggunakan nontunai," imbuhnya.

Head of Area Bank Mandiri Manado Tommy Leong mengatakan Bank Mandiri Area Manado menargetkan penggantian kartu debit berlogo GPN 10.000 kartu hingga akhir 2018.

Hingga saat ini, jumlah nasabah yang sudah mengganti kartu GPN sekitar 7.230 kartu.

"Namun secara bankwide target Bank Mandiri tahun 2018 adalah sebanyak empat juta kartu," jelasnya.

Dari sisi infrastruktur, sejak Juli 2018 kanal pembayaran, tarik tunai dan setor tunai (EDC, ATM tunai dan ATM setor) sudah selesai di "rollout" sehingga kartu Debit Mandiri berlogo GPN bisa digunakan di seluruh kanal yang ada.

Ia mengatakan transaksi di dalam negeri melalui sistem GPN sudah bisa dilaksanakan secara efektif, meski penerbitan kartu debit/ATM GPN masih terus dilakukan oleh pihak bank secara bertahap. Bank Mandiri Area Manado membawahi Sulut, Sulteng, Gorontalo, dan Maluku Utara.



Infrastruktur

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo (SulutGo) Jeffry Dendeng mengatakan infrastruktur penukaran kartu GPN sudah siap melayani nasabah di daerah tersebut.

Bank SulutGo sudah sangat siap dan ditahap awal kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang selama ini menjadi nasabah Bank SulutGo. Sampai akhir tahun, Bank SulutGo menyediakan 60 ribu kartu GPN.

Direktur Operasional Bank SulutGo Welan Palilingan mengatakan saat ini kartu debit yang aktif 300 ribu kartu dari jumlah nasabah bank Sulut sekitar 450 ribu orang.

Pihaknya juga akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi agar nasabah menukarkan kartu debit dengan yang berlogo GPN.

Seluruh kartu berlogo GPN juga telah menggunakan teknologi chip yang lebih aman dari kejahatan perbankan, seperti skimming.

Penukaran kartu debit berlogo GPN bisa langsung di semua kantor cabang di Sulut, Gorontalo, maupun Jakarta, Surabaya, dan Malang.



Beralih

Kepala Bank Danamon Area Manado Merlin Maya Lumangkun mengatakan PT Bank Danamon Indonesia Tbk menargetkan semua nasabah di Provinsi Sulut akan segera beralih menggunakan kartu debit berlogo GPN.

Merlin terus memberikan pemahaman tentang manfaat dan keuntungan menggunakan kartu debit berlogo GPN.

Sat ini, sedang mencetak kartu debit dengan logo GPN sesuai dengan instruksi dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI).

"Sehingga, penyaluran kartu debit berlogo GPN ke seluruh cabang Bank Danamon dilakukan secara bertahap, namun ke depan akan memfasilitasi semua nasabah," kata dia.

Perbankan harus mulai mengimplementasikan logo GPN pada tahun ini. Danamon menyebut implementasi logo GPN di kartu debit ini akan dilakukan secara bertahap.

Bank Indonesia menjelaskan terkait dengan rencana mencantumkan logo nasional dalam kartu debit mulai Januari 2018. Rencana ini tertuang dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) BI Nomor 19/10/PADG/2017.

Dengan adanya logo garuda ini, konsumen juga akan lebih mudah bertransaksi di dalam negeri. Selain itu, biaya transaksi juga lebih murah, maksimal satu persen.

Seiring dengan implementasi aturan GPN, bank harus mencantumkan logo nasional pada setiap instrumen alat pembayaran domestik.

"Di tahap awal kami menyiapkan 1.000 kartu di Cabang Manado, dan akan bertambah terus sesuai dengan kartu debit yang aktif di daerah tersebut," katanya.

Kepala Bank Banten Cabang Manado Sonya Tangkere mengatakan sebagai bank pembangunan daerah yang memiliki cabang di Kota Manado, pihaknya sudah siap mengaplikasikan sistem GPN.

Sonya mengatakan masyarakat mendapat kesempatan menukarkan kartu ATM/debit bank yang dimilikinya menjadi kartu berlogo GPN.

Selain dilakukan penukaran kartu dan sosialisasi, dalam setiap kegiatan, baik aktivitas seni, olahraga, dan hiburan di Kota Manado, Bank Banten akan terus menyosialisasikan sistem GPN.

Kepala BCA Cabang Manado Felicia Lily Jaury mengatakan Bank BCA Cabang Manado terus melakukan edukasi kepada nasabah tentang sistem GPN.

Sosialisasi dengan terus mengampanyekan GPN dan memuat informasi terkait dengankartu paspor BCA berlogo GPN di sejumlah media internal bank hingga pemasangan iklan secara masif.

Felicia mengatakan nasabah BCA segera menukarkan kartu debit yang berlogo GPN karena memiliki keuntungan yang lebih.

"Di minggu berjalan ini, kami menyiapkan ratusan kartu berlogo GPN, namun semua nasabah pasti mendapatkan, karena kartu debit berlogo GPN masih dalam proses cetak," katanya.

Secara bertahap, katanya, semua nasabah akan menikmati kartu debit berlogo GPN, sebagai bentuk nasionalisme Indonesia.

Proses penukaran kartu ATM dapat dilakukan di seluruh kantor cabang BCA.

Selain dapat melakukan penggantian kartu pada jam operasional kantor cabang, nasabah juga dapat membuka rekening baru guna mendapatkan kartu paspor BCA berlogo GPN.

"Manfaat dari kartu debit berlogo GPN ini bisa bertambah luas dengan `interoperability` di Indonesia," katanya.



(T.KR-NCY/B/M029/M029) 29-08-2018 08:34:24

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024