Manado, (Antaranews Sulut) - Ribuan peserta dari seluruh Indonesia mengikuti jambore dalam Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun 2018 di Batu Putih, Koa Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Selasa.
"Ribuan peserta mengikuti Jambore ini, yang terdiri dari perwakilan pegiat konservasi dari seluruh Indonesia," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemneterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno saat membuka Jambore HKAN di Batu Putih, Kecamaatan Rabowulu, Kota Bitung, Sulut.
Dia mengatakan masyarakat pelaku pemanfaatan jasa air dan wisata alam juga menjadi peserta, Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Masyarakat Peduli Api (MPA), Santri, Karang Taruna, dan Pramuka Saka Wanabakti serta Saka Kalpataru, termasuk para penerima Apresiasi Konservasi Alam Tahun 2018.
Dia menjelaskan Indonesia memiliki potensi kawasan konservasi seluas 27,14 juta hektare, yang harus dijaga dan dipeleihara keberadaannya agar dapat bermanfaat bagi generasi saat ini maupun generasi mendatang.
Melalui peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang ditetapkan setiap tanggal 10 Agustus, merupakan upaya untuk menjaga kesinambungan kegiatan konservasi alam, memasyarakatkannya, dan menjadikan konservasi alam sebagai bagian dari sikap hidup dan budaya bangsa.
Dengan mengusung tema "Harmonisasi Alam dan Budaya" KLHK bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Bitung, akan melaksanakan kegiatan perinagtan HKAN 2018 di Taman Wisata Alam (TWA) Batu Putih, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.
Dalam kegiatan yang berlangsung dari tanggal 28-31 Agustus 2018 ini akan diikuti oleh kurang lebih 3.000 orang peserta.
Rangkaian kegiatan Peringatan HKAN Tahun 2018, diawali dengan Jambore Nasional dan Pameran Konservasi Alam, sebagai ajang berbagi ilmu dan pengalaman, serta pendalaman makna peringatan HKAN, sehingga menjadi tambahan spirit dan bekal dalam melakukan upaya konservasi alam.
Pembukaan Jambore dan Pameran Konservasi Alam akan dilaksanakan mulai tanggal 28 Agustus 2018.
(T.KR-NCY/B/A035/C/A035) 28-08-2018 18:37:38
"Ribuan peserta mengikuti Jambore ini, yang terdiri dari perwakilan pegiat konservasi dari seluruh Indonesia," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemneterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno saat membuka Jambore HKAN di Batu Putih, Kecamaatan Rabowulu, Kota Bitung, Sulut.
Dia mengatakan masyarakat pelaku pemanfaatan jasa air dan wisata alam juga menjadi peserta, Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Masyarakat Peduli Api (MPA), Santri, Karang Taruna, dan Pramuka Saka Wanabakti serta Saka Kalpataru, termasuk para penerima Apresiasi Konservasi Alam Tahun 2018.
Dia menjelaskan Indonesia memiliki potensi kawasan konservasi seluas 27,14 juta hektare, yang harus dijaga dan dipeleihara keberadaannya agar dapat bermanfaat bagi generasi saat ini maupun generasi mendatang.
Melalui peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang ditetapkan setiap tanggal 10 Agustus, merupakan upaya untuk menjaga kesinambungan kegiatan konservasi alam, memasyarakatkannya, dan menjadikan konservasi alam sebagai bagian dari sikap hidup dan budaya bangsa.
Dengan mengusung tema "Harmonisasi Alam dan Budaya" KLHK bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Bitung, akan melaksanakan kegiatan perinagtan HKAN 2018 di Taman Wisata Alam (TWA) Batu Putih, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.
Dalam kegiatan yang berlangsung dari tanggal 28-31 Agustus 2018 ini akan diikuti oleh kurang lebih 3.000 orang peserta.
Rangkaian kegiatan Peringatan HKAN Tahun 2018, diawali dengan Jambore Nasional dan Pameran Konservasi Alam, sebagai ajang berbagi ilmu dan pengalaman, serta pendalaman makna peringatan HKAN, sehingga menjadi tambahan spirit dan bekal dalam melakukan upaya konservasi alam.
Pembukaan Jambore dan Pameran Konservasi Alam akan dilaksanakan mulai tanggal 28 Agustus 2018.
(T.KR-NCY/B/A035/C/A035) 28-08-2018 18:37:38