Manado, (Antaranews Sulut) - PT Bank Pembangunan daerah (BPD) Sulawesi Utara Gorontalo (SulutGo) menyerahkan sebanyak 16 sapi sebagai hewan kurban untuk kaum duafa di daerah tersebut.
"Sebanyak 16 ekor sapi ini dibagikan di beberapa kabupaten dan kota di Sulut dan Gorontalo," kata Direktur Utama PT Bank SulutGo Jeffry Dendeng di Manado, Kamis.
Jeffry mengatakan Hari Raya Kurban juga bukan sekedar memberikan kurban sembelihan berupa hewan, namun pihaknya mengajak semua karyawan Bank SulutGo memaknainya sebagai refleksi diri untuk kerelaan untuk berkorban, baik untuk negara dan bangsa, masyarakat dan membantu kaum duafa.
"Sehari-hari rela berkorban untuk bank dimana tempat kita bekerja saat ini," kata Jeffry.
Dia menjelaskan merelakan waktu, tenaga dan kerja keras, untuk kemajuan Bank SulutGo, karena hasilnya untuk kesejahteraan bersama dan peningkatan ekonomi daerah.
Di samping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan "Idul Kurban" karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Bagi umat Muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan kurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.
Ke depan, katanya, hewan kurban akan ditingkatkan lagi. Ini memang sudah menjadi kegiatan rutin Bank SulutGo.
Bank SulutGo sebagai "Torang pe bank" atau bank milik kita, akan terus berupaya memberikan yang terbaik kepada nasabah dan masyarakat.
Di sisa empat bulan tahun 2018, katanya, Bank SulutGo akan terus melakukan ekspansi bisnis maupun layanan sehingga semua target tercapai, namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
(T.KR-NCY/B/B013/B013) 23-08-2018 17:42:27
"Sebanyak 16 ekor sapi ini dibagikan di beberapa kabupaten dan kota di Sulut dan Gorontalo," kata Direktur Utama PT Bank SulutGo Jeffry Dendeng di Manado, Kamis.
Jeffry mengatakan Hari Raya Kurban juga bukan sekedar memberikan kurban sembelihan berupa hewan, namun pihaknya mengajak semua karyawan Bank SulutGo memaknainya sebagai refleksi diri untuk kerelaan untuk berkorban, baik untuk negara dan bangsa, masyarakat dan membantu kaum duafa.
"Sehari-hari rela berkorban untuk bank dimana tempat kita bekerja saat ini," kata Jeffry.
Dia menjelaskan merelakan waktu, tenaga dan kerja keras, untuk kemajuan Bank SulutGo, karena hasilnya untuk kesejahteraan bersama dan peningkatan ekonomi daerah.
Di samping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan "Idul Kurban" karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Bagi umat Muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan kurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.
Ke depan, katanya, hewan kurban akan ditingkatkan lagi. Ini memang sudah menjadi kegiatan rutin Bank SulutGo.
Bank SulutGo sebagai "Torang pe bank" atau bank milik kita, akan terus berupaya memberikan yang terbaik kepada nasabah dan masyarakat.
Di sisa empat bulan tahun 2018, katanya, Bank SulutGo akan terus melakukan ekspansi bisnis maupun layanan sehingga semua target tercapai, namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
(T.KR-NCY/B/B013/B013) 23-08-2018 17:42:27