Manado, (Antaranews Sulut) - Nilai impor Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Juli 2018 mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan nilai impor pada Juni 2018 (m-to-m).

"Nilai impor Sulut pada Juli sebesar 13,92 juta dolar Amerika Serikat (AS), naik cukup tinggi yakni sebesar 333 persen dibandingkan Juni 2018 yang hanya 3,65 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Marthedy Tenggehi di Manado, Kamis.

Dia mengatakan meski naik tajam, namun masih tergolong rendah bila dibandingkan Juli 2017 (y-on-y), yang mencatat pencapaian nilai tertinggi.

Dilihat menurut golongan barang, katanya, bahan bakar mineral menjadi kontributor terbesar terhadap nilai impor Sulut pada Juli 2018, menggeser posisi bahan-bahan dari besi dan baja yang menjadi top position pada bulan sebelumnya.

Marthedy menunjukkan nilai impor golongan barang ini mengalami peningkatan yang besar dari Juni 2018 (m-to-m), yaitu hampir lima kali lipat dari nilainya pada bulan yang lalu.

Demikian pula, katanya, secara kumulatif dari Januari sampai Juli, pada tahun 2018 mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada Juli 2018, Malaysia kembali menjadi negara pemasok terbesar komoditi impor untuk Sulut, menggeser Tiongkok yang sebelumnya selama dua bulan berturut-turut memimpin.

"Adapun komoditas utama yang dibeli dari negeri jiran tersebut adalah bahan bakar mineral/mineral fuels, mineral oil products," jelasnya.



(T.KR-NCY/B/G004/G004) 16-08-2018 17:04:33

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024