Minahasa Tenggara, (Antaranews Sulut) - Para transmigran yang ditempatkan di Desa Wioi Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, mayoritas menggeluti usaha gula Aren sebagai salah satu sumber pendapatan keluarga.

"Saat ini sebagian besar kami sudah mulai memproduksi gula Aren, dan sudah kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir," kata Maria Batubere transmigran asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Ratahan, Selasa.

Dia menuturkan, ketrampilan mereka untuk memproduksi gula Aren tersebut belajar dari warga lokal setempat yang dikenal sebagai pengrajin gula.

"Kami tahu memproduksi gula ini karena belajar dari warga lokal. Mereka dengan senang hati memberikan kami kesempatan untuk memproduksi gula ini," ujarnya.

Selain itu, menurut Maria, hasil produksi gula Aren tersebut merupakan cara terbaik para transmigran untuk mendapatkan penghasilan secara cepat.

"Kami memang lebih memilih memproduksi gula Aren karena lebih cepat mendapatkan penghasilan," katanya.

Dia pun mengharapkan masalah lahan garapan yang masih menjadi persoalan para warga transmigran dapat segera diselesaikan oleh pemerintah.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Minahasa Tenggara Robby Sumual mengaku pihaknya akan berupaya memberikan jaminan bagi para transmigran untuk mendapatkan penghasilan secara maksimal.

"Seperti ini mereka sudah memproduksi gula Aren, kami akan lakukan pendampingan termasuk bisa juga memberikan bantuan bagi mereka," ujarnya.

Ridwan Chaidir

(T.KR-AIK/B/R010/R010) 07-08-2018 07:30:51

Pewarta : Arthur Ignasius Karinda

Copyright © ANTARA 2024