Manado, (Antaranews Sulut) - Nilai impor Sulawesi Utara (Sulut) pada Juni 2018 mengalami penurunan yang sangat tajam sebesar 633 persen jika dibandingkan nilai impor pada Mei 2018 (m-to-m).

"Nilai impor pada Juni 2018 sebesar 3,65 juta dolar Amerika Serikat turun dari bulan mei sebesar 22,59 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Marthedy Tenggehi di Manado, Selasa.

Ia mengatakan penurunan ini disebabkan oleh merosotnya nilai impor hampir dari semua komoditi impor.

Dilihat menurut golongan barang HS2 digit, Benda-benda dari besi dan baja menjadi kontributor terbesar terhadap nilai impor Sulawesi Utara pada Juni 2018.

Hal ini menunjukkan nilai impor golongan barang ini mengalami peningkatan yang besar dari Mei 2018 (m-to-m), yaitu lebih dari dua kali lipat dari nilainya pada bulan yang lalu.

Namun, katanya, terjadi penurunan yang sangat drastis untuk komoditi lain, antara lain bahan bakar mineral yang turun 80,75 persen, Mesin-mesin/Pesawat Mekanik turun 95,98 persen, bahan kimia anorganic turun 93,19 persen, dan mengakibatkan penurunan nilai impor yang sangat besar pada bulan ini bila dibandingkan dengan bulan Mei.

Nilai impor pada bulan Juni menjadi nilai terendah pada semester pertama tahun 2018, dan demikian pula secara kumulatif dari bulan Januari hingga Juni mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kumulatif pada kurun waktu yang sama di tahun sebelumnya.

Pada Juni 2018, Tiongkok kembali menjadi negara pemasok terbesar komoditi impor untuk Sulawesi Utara dengan kontribusi lebih dari 40 persen total nilai impor Sulut.

Adapun komoditas utama yang dibeli dari negeri tirai bambu tersebut adalah benda-benda dari besi dan baja. Bila dibandingkan dengan Juni 2017 (y-on-y), nilai impor dari Tiongkok meningkat pesat akibat peningkatan permintaan terhadap produk tersebut.

Sebaliknya, impor dari negara Malaysia mengalami penurunan drastis, dan menggeser posisinya tergeser ke tempat ke delapan, akibat menurunnya impor komoditas Bahan Bakar Mineral yang merupakan impor andalan dari negara tersebut.



(T.KR-NCY/B/A029/A029) 17-07-2018 10:43:35

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024