Manado, (Antaranews Sulut) - Perum Bulog Divre Sulawesi Utara akan menyalurkan kembali beras masyarakat sejahtera (rastra) setelah libur Lebaran tahun 2018.
"Kami akan melanjutkan penyaluran rastra pada Rabu (21/6) setelah liburan selesai, karena banyak petugas yang juga pulang kampung merayakan Lebaran," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut Eko Pranoto di Manado, Senin.
Eko mengatakan bahwa penyaluran rastra sebelum Lebaran sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat penerima rastra dalam menghadapi Lebaran.
"Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, ketika liburan berakhir penyaluran rastra akan segera berjalan kembali," jelasnya.
Ia menjelaskan sejak tanggal 1 Januari 2018 penyaluran rastra akan beruba skema dari sebelumnya masyarakat miskin harus membayar Rp1.600 per kilogram (kg) menjadi gratis atau cuma-cuma.
Dia menerangkan, pemerintah telah mengubah skema penyaluran rastra dari pangan bersubsidi menjadi bansos rastra dan bantuan pangan non tunai (BNPT).
Bulog, katanya, berupaya menyalurkan rastra tepat waktu dan tepat sasaran, sehingga masyarakat penerima tidak perlu ke pasar untuk membeli beras.
"Beras rastra dirawat dengan baik oleh petugas gudang dengan standar nasional sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitasnya," kata Eko.
Ia menambahkan jika penerima mendapati ada beras yang kurang layak, segera laporkan kepada aparat pemerintah desa maupun kelurahan dan pihak Bulog akan segera mengganti dengan yang lebih baik.
"Persediaan beras dalam gudang cukup banyak, dan wajar bila ada satu atau dua karung yang mengalami penurunan kualitas," jelasnya.
(T.KR-NCY/B/I007/I007) 18-06-2018 13:57:25
"Kami akan melanjutkan penyaluran rastra pada Rabu (21/6) setelah liburan selesai, karena banyak petugas yang juga pulang kampung merayakan Lebaran," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut Eko Pranoto di Manado, Senin.
Eko mengatakan bahwa penyaluran rastra sebelum Lebaran sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat penerima rastra dalam menghadapi Lebaran.
"Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, ketika liburan berakhir penyaluran rastra akan segera berjalan kembali," jelasnya.
Ia menjelaskan sejak tanggal 1 Januari 2018 penyaluran rastra akan beruba skema dari sebelumnya masyarakat miskin harus membayar Rp1.600 per kilogram (kg) menjadi gratis atau cuma-cuma.
Dia menerangkan, pemerintah telah mengubah skema penyaluran rastra dari pangan bersubsidi menjadi bansos rastra dan bantuan pangan non tunai (BNPT).
Bulog, katanya, berupaya menyalurkan rastra tepat waktu dan tepat sasaran, sehingga masyarakat penerima tidak perlu ke pasar untuk membeli beras.
"Beras rastra dirawat dengan baik oleh petugas gudang dengan standar nasional sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitasnya," kata Eko.
Ia menambahkan jika penerima mendapati ada beras yang kurang layak, segera laporkan kepada aparat pemerintah desa maupun kelurahan dan pihak Bulog akan segera mengganti dengan yang lebih baik.
"Persediaan beras dalam gudang cukup banyak, dan wajar bila ada satu atau dua karung yang mengalami penurunan kualitas," jelasnya.
(T.KR-NCY/B/I007/I007) 18-06-2018 13:57:25