Manado, (Antaranews Sulut) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Manado, Sulawesi Utara bersama dengan instansi teknis terkait lainnya terus menelusuri pintu masuk boraks yang dicampur pada mie basah.

"Hingga saat ini kita terus berkoordinasi dengan dinas perindustrian dan perdagangan, dinas kesehatan kabupaten dan kota, kepolisian sektor bersama dengan TNI. Kita ingin mengungkap dari mana boraks ini dipasok," kata Kepala BBPOM Manado Rustyawati di Manado, Minggu.

Bahkan bagi produsen yang dengan sengaja menambahkan boraks pada makanan termasuk mie basah, lanjut dia, sementara dalam proses hukum.

"Ini dalam rangka penegakan hukum bagi pengusaha yang mencampur bahan makanan dengan bahan berbahaya jenis boraks. Proses pidananya terus kami pantau," katanya.

Penggunaan boraks dalam industri pangan akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan bila terus terakumulasi dalam tubuh.

Karena itu, selain instansi teknis terkait yang terus melakukan pengawasan, masyarakat juga diharapkan melakukan hal serupa sehingga kwalitas pangan yang dikonsumsi aman bagi tubuh.

"Proses hukum yang sementara berlangsung bagi pengusaha yang menggunakan boraks pada bahan pangan menjadi peringatan bagi pengusaha lainnya untuk memproduksi pangan yang memenuhi unsur sehat dan aman," ujarnya.

BBPOM bersama instansi teknis lainnya lanjut dia terus melakukan pengawasan di pasar-pasar tradisional maupun pasar modern untuk memastikan pangan yang dijual tidak dicampur bahan berbahaya.

"Dari mana boraks ini didatangkan, kami terus menginvestigasi dan menelusurinya. Mudah-mudahan bisa terungkap," ujarnya.



(T.K011/B/H005/H005) 20-05-2018 22:31:13

Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024