Manado, (Antaranews Sulut) - Konsumsi bahan bakar elpiji masyarakat miskin di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) diperkirakan akan mengalami peningkatan 14 persen menjelang Lebaran tahun 2018 ini.

"Kami sudah melakukan langkah antisipasi sejak awal, karena biasanya memasuki hari raya keagamaan konsumsi elpiji pasti meningkat," kata General Manager (GM) Marketing Operation Region VII Tengku Fernanda di Manado, Jumat.

Elpiji tiga kilogram yang tabungnya berwarna hijau hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dengan pedapatan Rp1,5 juta per bulan dan pelaku usaha mikro dengan omset di bawah Rp25 juta per bulan.

"Pasti akan ada peningkatan penggunaan elpiji setiap rumah tangga yang merayakan Idul Fitri, untuk masak dan membuat kue," jelasnya.

Begitu pula, katanya, dengan pelaku usaha mikro, pasti permintaan masyarakat akan meningkat apalagi kue kering lebaran.

Branch Manager Marketing Sulutenggo Daniel Alhabsy mengatakan Pertamina juga memastikan ketersediaan elpiji bagi masyarakat selama masa satgas Ramadhan dan Idul Fitri 2018.

?Rata-rata realisasi harian elpiji subsidi 3 kg bagi masyarakat miskin selama masa satgas diprediksi akan naik 14 persen atau sebesar 232 Matrik Ton/hari dibanding realisasi harian normal sebesar 218 Metrik ton per hari," kata Daniel.

Angka tersebut naik 14 persen bila dibandingkan dengan masa satgas tahun 2017 lalu, sehingga disarankan masyarakat yang merasa sudah tidak layak menggunakan elpiji 3 kg harap segera menukarnya dengan bright gas 5,5 kg.

(T.KR-NCY/B/B012/B012) 18-05-2018 11:32:54

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024