Manado, (AntaranewsSulut) - Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Merry Karouwan mengatakan jangan takut datang berwisata di Kota Manado, Sulut.

"Aksi teror bom memang disesalkan terjadi di Surabaya dan Riau, tetapi wisatawan jangan khawatir datang ke Manado, kota paling toleran, masyarakat ramah, tetapi sekaligus tidak pernah takut melawan teror," kata Merry di Manado, Kamis.

Hubungan kekeluargaan yang kental di Manado, yang tergambar dalam slogan maleo-leosan, masawang-sawangan, ma tombol-tombolan (saling menyanyangi, saling membantu, saling memperkuat), menjadi faktor penting kesatuan warga Manado yang sudah teruji sejak dulu kala.

Dia mengatakan, dampak teror tersebut memang sejumlah negara meski belum mengeluarkan larangan perjalanan ke Indonesia, tetapi sudah memberi peringatan dengan mengeluarkan peringatan imbauan bepergian atau travel advisory kepada warganya yang ingin melakukan perjalanan ke Indonesia.

"Dan ini adalah hak suatu negara untuk mengeluarkan travel warning dalam melindungi warganya," katanya.

Hal tersebut, katanya, hanyalah salah satu dampak yang tentunya merugikan negara kita sendiri apalagi di saat gencar-gencarnya pemerintah mempromosi paruwisata.

Untuk itu, seluruh pelaku usaha yang tergabung dalam Asita bersepakat untuk terus menginfokan lewat media bahwa Sulut sangat aman.

Saat ini sangat tepat mendeklarasika bahwa Kota Manado, Sulut adalah model kerukunan di Indonesia.

Merry memberikan contoh kampung Arab dan Pecinan berdampingan di Kota Manado sudah puluhan tahun dan baik-baik saja sampai saat ini.

Asita akan terus maju ke depan sesuai tujuannya untuk meningkatkan citra pariwisata Indonesia?dan?peran para anggota sebagai pelaku utama pariwisata nasional yang berdaya saing global.

Dia mengaku sangat memahami sikap negara-negara yang mengeluarkan imbauan bepergian yang tentu ingin menjaga keselamatan warga negaranya.

Ke 12 negara yang mengeluarkan travel advisory diantaranya yakni Amerika Serikat, Hongkong, Inggris, Australia, Singapura, Malaysia.





(T.KR-NCY/B/G004/G004) 17-05-2018 08:22:28

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024