Minahasa, (Antaranews Sulut) - Sejumlah organisasi pemuda dan masyarakat yang ada di Tondano membentuk kelompok Solidaritas anti terorisme (Sadar) Minahasa, akan melakukan aksi damai dan doa bersama serta sepakat menolak radikalisme, sebagai bentuk keperdulian dan perlawanan terhadap tindakan teroris yang mengguncang tanah air baru-baru ini. Aksi damai dan doa bersama akan diadakan, (15/5) Selasa. 

Pasca kejadian bom bunuh diri di Surabaya Jawa Barat, tepatnya di tiga gereja pada (13/05) Minggu, sejumlah aksi bela sungkawa terus dilaksanakan oleh masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.

Di Surabaya sendiri langsung melakukan aksi bela sungkawa dengan pemasangan seribu lilin pada Minggu malam (13/15), selain itu masyarakat Kota Manado dari berbagai golongan dan organisasi pun melakukan aksi bela sungkawa pemasangan seribu lilin, yang dilaksanakan di depan Polrestabes Manado.

Kemudian, mereka yang menamakan Sadar Minahasa ini merupakan kumpulan dari beberapa organisasi mahasiswa (ormawa) intra kampus maupun ekstra kampus yang terdiri dari :
1.HMI MINAHASA
2.PMII MINAHASA
3.GMKI Cabang Tondano
4.PMKRI MINAHASA
5.LMND MINAHASA
6.BTM UNIMA
7.FKMMU
8.KAMMI UNIMA
9.FKMTK
10.FPMIK
11.HPMIG
12.HIPMAHALTENG
13.IPMKB
14.HMT
15.KMK UNIMA

Aksi dari belasan ormawa ini akan dilaksanakan mulai dari titik bundaran Manguni Tataaran II, kemudian melakukan longmarch ke lapangan Sam Ratulangi (taman God Bless Minahasa). Rencananya aksi damai tersebut akan dirangkaikan dengan doa bersama lintas agama, dan pemasangan seribu lilin sebagai bentuk solidaritas dan bela sungkawa. 

Sadar Minahasa turut mengundang semua masyarakat agar bersama ikut dalam aksi solidaritas dan pemasangan lilin sampai selesai, sebagai bentuk kepedulian terhadap seluruh korban dan keluarga tragedi bom bunuh diri Surabaya. ***

Pewarta : Martsindy Adelfrits Rasuh

Copyright © ANTARA 2024