oleh Jorie M R Darondo
Manado, 11/5 (Antaranews Sulut) - Pangkalan TNI Angkatan Udara Sam Ratulangi (Lanudsri) Manado ditunjuk sebagai Pangkalan Aju dalam pelaksanaan latihan operasi Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI.
"Lanudsri, ditunjuk sebagai Pangkalan Aju untuk pelaksanaan latihan operasi di Morotai," kata Kepala Dinas Operasi Lanudsri Letkol Nav WP Pujo Wahyono, di Manado, Jumat.
Ia mengatakan di Lanudsri saat ini sudah tergelar antara lain alutsista unsur angkut C130 Hercules tiga pesawat, kemudian unsur angkut C295 dari Skadron 2, unsur heli satu buah, unsur intai C212 dari skadron 4 , C 295 yang "stand by" serta unsur tempur enam pesawat Super Tucano.
Selain itu, terdapat ratusan personel yang terlibat dalam kegiatan tersebut terdiri dari kru pesawat pasukan paskhas, lintas Udara TNI AD dan petugas pangkalan.
"Sasaran dari latihan operasi ini untuk melatih kesiapsiagaan personel PPRC TNI. Sehingga pada saat terjadi kontijensi mereka siap sewaktu-waktu digerakkan dalam mengatasi konflik," katanya.
Ia mengatakan target pelaksanaan latihan ini di tiga tempat yakni Morotai, Timika dan Selaru.
Untuk tahun ini kegiatan yang dilakukan spesial, karena pada latihan operasi ini, mencoba kemampuan pasukan dan alutsista pada waktu bersamaan di tiga tempat berbeda.
"Sebelumnya belum dilaksanakan, tetapi baru ini dilakukan di tiga tempat, yaitu di Morotai, Timika dan Selaru," katanya.
Latihan Operasi PPRC yang digelar dari 7-13 Mei 2018, melibatkan tiga matra, yaitu Laut, Udara dan Darat.
(T.J009/B/G004/G004) 11-05-2018 22:54:57
Manado, 11/5 (Antaranews Sulut) - Pangkalan TNI Angkatan Udara Sam Ratulangi (Lanudsri) Manado ditunjuk sebagai Pangkalan Aju dalam pelaksanaan latihan operasi Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI.
"Lanudsri, ditunjuk sebagai Pangkalan Aju untuk pelaksanaan latihan operasi di Morotai," kata Kepala Dinas Operasi Lanudsri Letkol Nav WP Pujo Wahyono, di Manado, Jumat.
Ia mengatakan di Lanudsri saat ini sudah tergelar antara lain alutsista unsur angkut C130 Hercules tiga pesawat, kemudian unsur angkut C295 dari Skadron 2, unsur heli satu buah, unsur intai C212 dari skadron 4 , C 295 yang "stand by" serta unsur tempur enam pesawat Super Tucano.
Selain itu, terdapat ratusan personel yang terlibat dalam kegiatan tersebut terdiri dari kru pesawat pasukan paskhas, lintas Udara TNI AD dan petugas pangkalan.
"Sasaran dari latihan operasi ini untuk melatih kesiapsiagaan personel PPRC TNI. Sehingga pada saat terjadi kontijensi mereka siap sewaktu-waktu digerakkan dalam mengatasi konflik," katanya.
Ia mengatakan target pelaksanaan latihan ini di tiga tempat yakni Morotai, Timika dan Selaru.
Untuk tahun ini kegiatan yang dilakukan spesial, karena pada latihan operasi ini, mencoba kemampuan pasukan dan alutsista pada waktu bersamaan di tiga tempat berbeda.
"Sebelumnya belum dilaksanakan, tetapi baru ini dilakukan di tiga tempat, yaitu di Morotai, Timika dan Selaru," katanya.
Latihan Operasi PPRC yang digelar dari 7-13 Mei 2018, melibatkan tiga matra, yaitu Laut, Udara dan Darat.
(T.J009/B/G004/G004) 11-05-2018 22:54:57