Minahasa Tenggara, (Antaranews Sulut) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan bantuan mesin pencetak pakan kepada kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sulut).
"Bantuan dari KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan dan Budidaya untuk menjawab kebutuhan pakan yang sudah menjadi masalah nasional, termasuknya di Kabupaten Minahasa Tenggara," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Minahasa Tenggara Vecky Monigir di Ratahan, Selasa.
Vecky menjelaskan, mesin pencetak pakan bantuan tersebut berkapasitas 200 kilogram per jam, diharapkan dapat menekan biaya operasional para pembudidaya ikan.
"Dalam satu usaha budidaya, biaya operasional khusus untuk pakan bisa mencapai 60 persen. Karena itu, dengan adanya bantuan mesin pencetak pakan ini, biaya operasional untuk pakan bisa berkurang, bahkan pembudidaya bisa menjadi enterpreneur dengan menjual pakan ke kelompok pembudidaya lainnya," jelasnya.
Dia menjelaskan cara kerja mesin tersebut mencampur dan mencetak pakan yang terdiri dari dedak, jagung, tepung tapioka dan vitamin.
Dia menuturkan bantuan yang disalurkan oleh pihaknya tersebut diberikan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Esa Taar Desa Tombatu, Kecamatan Tombatu.
"Bantuan bagi Pokdakan di Kabupaten Minahasa Tenggara sering diberikan, dalam rangka meningkatkan produksi mereka, dan salah satunya ini mesin pencetak pakan," ujarnya.
Menurut Vecky bantuan bagi Pokdakan pada tahun sebelumnya telah diberikan kepada Nazareth Youth Desa Wongkai, dan pada tahun 2019 akan diusulkan bantuan bagi 5 kelompok lainnya.
(T.KR-AIK/B/G004/G004) 24-04-2018 22:36:43
"Bantuan dari KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan dan Budidaya untuk menjawab kebutuhan pakan yang sudah menjadi masalah nasional, termasuknya di Kabupaten Minahasa Tenggara," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Minahasa Tenggara Vecky Monigir di Ratahan, Selasa.
Vecky menjelaskan, mesin pencetak pakan bantuan tersebut berkapasitas 200 kilogram per jam, diharapkan dapat menekan biaya operasional para pembudidaya ikan.
"Dalam satu usaha budidaya, biaya operasional khusus untuk pakan bisa mencapai 60 persen. Karena itu, dengan adanya bantuan mesin pencetak pakan ini, biaya operasional untuk pakan bisa berkurang, bahkan pembudidaya bisa menjadi enterpreneur dengan menjual pakan ke kelompok pembudidaya lainnya," jelasnya.
Dia menjelaskan cara kerja mesin tersebut mencampur dan mencetak pakan yang terdiri dari dedak, jagung, tepung tapioka dan vitamin.
Dia menuturkan bantuan yang disalurkan oleh pihaknya tersebut diberikan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Esa Taar Desa Tombatu, Kecamatan Tombatu.
"Bantuan bagi Pokdakan di Kabupaten Minahasa Tenggara sering diberikan, dalam rangka meningkatkan produksi mereka, dan salah satunya ini mesin pencetak pakan," ujarnya.
Menurut Vecky bantuan bagi Pokdakan pada tahun sebelumnya telah diberikan kepada Nazareth Youth Desa Wongkai, dan pada tahun 2019 akan diusulkan bantuan bagi 5 kelompok lainnya.
(T.KR-AIK/B/G004/G004) 24-04-2018 22:36:43