Manado,  (Antaranews Sulut) - Tiga hari pelaksanaan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) SMP sederajat di Manado, tujuh siswa tidak ikut atau absen dengan berbagai alasan.

"Siswa yang tidak ikut ujian, beralasan sakit, maupun halangan lainnya seperti ada kedukaan dan sudah didata oleh sekolah," kata Wali Kota Manado, Vicky Lumentut, saat memantau pelaksanaan USBN hari ketiga di SMP Negeri III Manado, Rabu.

Dia mengatakan para siswa itu tersebar di sejumlah sekolah seperti di SMP Katolik Rafael yang tak ikut karena kedukaan, kemudian di SMP III sebab sakit, SMP Negeri 10 karena sudah berhenti. Pembukaan soal USBN kemarin ( Jo) (1) mo Meski begitu, Lumentut mengatakan, para siswa yang tak ikut pelaksanaan USBN tetap mendapatkan kesempatan untuk ikut dalam ujian, setelah UNBK nanti karena jadwal ujian susulan sudah ditetapkan.

"Anak-anakku para siswa SMP yang tak sempat ikut ujian pada USBN masih punya kesempatan ikut ujian susulan nanti setelah pelaksanaan ujian berbasis komputer jadi tenang saja dan pastikan ikut ujian dengan tenang," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Manado, Deasy Lumowa, mengatakan, secara umum pelaksanaan USBN sampai hari ketiga semuanya berjalan lancar dan tidak ada halangan. Pembukaan soal USBN kemarin ( Jo) (1) Sekolah-sekolah pelaksana maupun yang bergabung juga siap baik dari sisi sarana dan prasarana yang ada, terutama para siswa yang ikut rata-rata siap.

"Meski begitu, kami tetap mengingatkan sekolah supaya tetap berkoordinasi dengan orang tua siswa sehingga selalu mendorong dan memantau anak-anak agar tetap ikut ujian," katanya.

Sementara Kepala SMP III Manado, Elizabeth Mononutu, mengatakan, di sekolah yang dipimpinnya, peserta USBN sebanyak 347 orang yang terdiri atas peserta reguler maupun yang bergabung.

Khusus siswa SMP III, kata Mononutu sebanyak 311 orang, sedangkan yang bergabung adalah PGRI II dengan jumlah siswa 20 orang dan sekolah terbuka ada 16 orang.Budi Suyanto





(T.KR-JHB/B/B008/B008) 18-04-2018 12:50:02

Pewarta : Joyce Hestyawatie B
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024