Manado, (Antaranews Sulut) - LSM Manengkel Solidaritas bersama perkumpulan Chaetodon Manado mengedukasi masyarakat Likupang Barat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, menanam dan melestarikan mangrove.

"Sosialisasi merupakan langkah awal kami mengedukasi sekaligus mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian mangrove yang memiliki banyak sekali fungsi," kata Koordinator Lapangan Manengkel Solidaritas di Jayakarsa Likupang, Erlando Tumangken di Manado, Sabtu.

Dia mengatakan, untuk langkah awal, Manengkel bersama Chaetodon Manado sudah menyosialisasikan dan mencanangkan penanaman mangrove di pesisir desa tersebut.

`Kami menargetkan untuk menanam 300 pohon mangrove di pesisir Desa Jayakarsa untuk kepentingan masyarakat setempat juga," katanya. Penanaman mangrove oleh manengkel. (Ist) (1) Erlando mengatakan, mangrove yang ditanam di pesisir pantai Jayakarsa adalah jenis rhisopora yang cocok dengan kondisi di pantai tersebut sehingga bisa berkembang dengan baik.

Menurut Ando, selain para relawan lokal, ada juga yang berasal dari luar negeri yang memiliki kesamaan pandangan untuk melestarikan alam terutama di pesisir pantai.

"Ada relawan dari Amerika, Jerman dan Belanda yang ikut terlibat dalam penanaman mangrove di kawasan tersebut," katanya.

Dalam kegiatan penanaman mangrove, Manengkel dan Chaetodon juga menggandeng kelompok dan pemuka agama dari Gereja Muria, Kuala Mati, dengan harapan mengajak umat ikut bersama melestarikan lingkungan.

 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024