Manado, (Antaranews Sulut) - Ketua Komisi Pelayanan Anak Sinode (KPAS) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Michael Octavian Mait mengatakan pembentukan karakter anak melalui teladan orang tua.
"Yang pertama kali memberikan pendidikan sikap dan teladan yang baik kepada anak-anak yakni orang tua," kata Michael di Manado, Jumat.
Michael mengatakan peran orang tua dalam pembentukan karakter anak, dengan menjadi teladan dan menunjukkan perilaku bebas dari minuman keras (miras).
"Karena anak-anak melihat contoh pertama dari orang terdekat mereka," katanya.
Dengan melihat persoalan saat ini, ada korban berjatuhan akibat miras oplosan di Tanah Air, menjadi tanggung jawab bersama untuk memproteksi anak-anak sejak masih dini, agar tidak terjerumus pada hal tersebut.
Kemudian, katanya, dukungan lingkungan sosial juga sangat penting, seperti warung, kios yang harus bebas dari penjualan miras.
"Saat ini banyak kios yang menjual miras secara bebas, baik di desa maupun kota," jelasnya.
Dan, katanya, tak kalah pentingnya peran gereja untuk dapat mengimbau jemaat bersama-sama memerangi miras yang nyata-nyata dapat mengancam generasi anak yang adalah masa depan keluarga, gereja dan bangsa.
"Mari, kita sama-sama menjaga aset daerah dan bangsa, karena jika anak-anak kita sehat dalam segala hal, maka mereka mampu membawa Bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi," katanya.
(T.KR-NCY/C/I006/I006) 13-04-2018 07:47:49
"Yang pertama kali memberikan pendidikan sikap dan teladan yang baik kepada anak-anak yakni orang tua," kata Michael di Manado, Jumat.
Michael mengatakan peran orang tua dalam pembentukan karakter anak, dengan menjadi teladan dan menunjukkan perilaku bebas dari minuman keras (miras).
"Karena anak-anak melihat contoh pertama dari orang terdekat mereka," katanya.
Dengan melihat persoalan saat ini, ada korban berjatuhan akibat miras oplosan di Tanah Air, menjadi tanggung jawab bersama untuk memproteksi anak-anak sejak masih dini, agar tidak terjerumus pada hal tersebut.
Kemudian, katanya, dukungan lingkungan sosial juga sangat penting, seperti warung, kios yang harus bebas dari penjualan miras.
"Saat ini banyak kios yang menjual miras secara bebas, baik di desa maupun kota," jelasnya.
Dan, katanya, tak kalah pentingnya peran gereja untuk dapat mengimbau jemaat bersama-sama memerangi miras yang nyata-nyata dapat mengancam generasi anak yang adalah masa depan keluarga, gereja dan bangsa.
"Mari, kita sama-sama menjaga aset daerah dan bangsa, karena jika anak-anak kita sehat dalam segala hal, maka mereka mampu membawa Bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi," katanya.
(T.KR-NCY/C/I006/I006) 13-04-2018 07:47:49