Manado, (Antaranews Sulut) - Jutaan umat Kristen di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merayakan Jumat Agung sebagai peringatan akan kematian Yesus di kayu salib untuk menebus dosa manusia.

"Hari ini, kita merayakan Jumat Agung. Renungkanlah pengorbanan-Nya bagi saya dan saudara. Adakah kita masih menyiksa Yesus lagi di masa kini? Atau bahkan berulang-ulang menyengsarakan-Nya?," kata Ketua Jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Paulus Wasian Pdt Sceny Kandio Rumagit di Minahasa, Jumat.

Dia mengatakan Yesus menderita karena dosa manusia, menanggung semuanya tanpa keluhan karena cinta-Nya dan sayang-Nya kepada umat-Nya.

Dia mengatakan sebelum Yesus disalibkan, terjadi penangkapan Yesus terlalu berlebihan. Seperti menangkap teroris atau penjahat kelas kakap. Padahal Dia tidak melakulan kejahatan apapun baik kriminal, korupsi, terorisme, penyalahgunaan Narkoba atau bentuk kejahatan besar lain. Tapi, mereka datang lengkap dengan senjata.

"Ini sebenarnya adalah bentuk atau refleksi ketakutan mereka pada kemahakuasaan Yesus. Jangan-jangan Yesus yang bisa membangkitkan orang mati itu melakukan perlawanan," jelasnya.

Ketua Jemaat GMIM Exodus Watutumou Pdt Lusiana Ticoh Suatan mengatakan memang, andai Yesus menggunakan kekuatan-Nya maka tidak ada yang dapat melawan Dia.

Tapi, katanya, Yesus adalah Yesus. Dia tetap konsisten dengan kehendak Allah untuk menyelamatkan manusia. Dia pun bersedia seperti domba yang keluu dibawa ke pembantaian, mengorbankan diri-Nya demi kasih-Nya bagi umat.

Ia menjelaskan Yesus pun dikhianati, dijual, dihina, dicerca, diludahi, disiksa, didera, dianiaya, ditikam, dimahkotai duri yang tajam, ditombak, dehidrasi, dibunuh dengan kejam dan mati tergantung disalib.

Dalam perjamuan kudus hari ini, katanya, akan makan roti yang adalah simbol tubuh Kristus yang dipecahkan dihancurkan untuk dosa manusia dan minum anggur sebagai tanda darah Kristus telah ditumpahkan bagi keselamatan umatnya.

Karena itu, marilah bertekad untuk terus mengikut Dia dan tidak menyengsarakan Yesus lagi dalam hidup dan pelayanan.

(T.KR-NCY/B/I006/I006) 30-03-2018 12:13:03

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024