Manado, (Antaranews Sulut) - India makin meminati komoditas fuli pala asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), hal ini ditandai dengan permintaan yang semakin tinggi di tahun 2018.

"pada pertengahan Maret 2018, Sulut telah mengekspor fuli pala atau bunga pala ke India sebanyak enam ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 49.200 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Jenny Karouw di Manado, Jumat.

Jenny mengatakan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pengekspor karena ini peluang yang sangat bagus, karena memberikan nilai tambah cukup tinggi.

Ia mengatakan, pemerintah akan terus mendorong dan memfasilitasi agar pengekspor mampu meningkatkan kualitas produk turunan pala di Sulut.

"Produk turunan pala yang biasa diekspor yakni biji pala, bunga pala, batok pala, dan daging pala," katanya.

Bunga pala, katanya, sangat diminati masyarakat India sebagai bahan baku berbagai rempah, aroma terapi, dan bahan baku farmasi serta makanan ringan.

Ia mengatakan, produk turunan pala memang sangat diminati masyarakat di Asia, Eropa, Amerika maupun Afrika, sehingga diharapkan hal ini mampu dimanfaatkan petani.

Memang, katanya, kualitas produk turunan pala asal Sulut sudah sangat diakui dunia sehingga permintaan dari berbagai negara terus berdatangan, dan memenuhi 70 persen permintaan pasar dunia.

Sentra produksi pala dan turunannya berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro.



(T.KR-NCY/B/T013/T013) 23-03-2018 10:43:38

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024