Manado, (Antaranews Sulut) - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara(Sulut) Soekowardojo mengatakan sektor pariwisata akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi (PE) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga mencapai tujuh persen tahun ini.

"Pariwisata Sulut yang terus berkembang dengan kedatangan ribuan turis dari Tiongkok ditambah turis dari negara mancanegara lainnya, diyakini akan memberikan sumbangsih positif terhadap ekonomi Sulut tahun ini," kata Soekowardojo saat Forum Diskusi Ekonomi, Keuangan dan Fiskal Sulut Asesmen dan Outlook 2018 di Manado, Kamis.

Potensi Sulut sangat besar, untuk mampu mencapai target yang ditetapkan.

Dia mengatakan pada dasarnya ekonomi Sulut masih ditopang oleh sektor pertanian, namun belum maksimal.

"Kita bersyukur karena Pemerintah Sulut mendorong sektor pariwisata hingga mampu meningkatkan ekonomi Sulut pada tahun 2016 sebesar 6,32 persen," katanya.

Dan, katanya, berharap tahun ini akan berada di atas angka tersebut bahkan melebihi dari proyeksi BI.

BI memperkirakan ekonomi Sulut akan tumbuh pada kisaran 6,2-6,6 persen pada 2018.

"Pertumbuhan ekonomi Sulut di 2018 dipastikan akan membaik, bahkan melaju di atas rata-rata nasional," katanya.

Faktor pendorong perekonomian Sulut, pada 2018, kata Soekowardojo bersumber dari sejumlah sektor, yakni peningkatan pendapatan masyarakat baik dari peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP) maupun produksi pertanian dari seluruh sub sektornya.

"Antara lain dengan pemberian bantuan pencetakan sawah dan bantuan saprodi pada 1O ribu hektare lahan tanaman pangan padi," katanya.

Kemudian, katanya, meningkatnya penjualan kendaraan bermotor sebagai fenomena "transportasi online" yang didukung oleh ketersediaan pembiayaan, penyelenggaraan Pilkada di enam kabupaten/kota di Sulut.

"Peningkatan anggaran belanja APBD Sulut sebesar 17 persen dari 2017 menjadi Rp4,18 triliun merupakan sumber pendorong pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk pembangunan infrastruktur daerah," jelasnya.

Hal itu diikuti juga alokasi dana desa 2018 sebesar Rp1,06 triliun yang terbagi di 11 kabupaten dan satu kota dengan jumlah penerima 1.508 desa.

Juga hadir Karo Ekonomi provinsi Sulut Frangky Manumpil, Kepala Kantor wilayah direktorat jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Utara(SulutSulaimansyah, Dekan Fakultas Ekonomi Unsrat Herman Karamoy dan pimpinan perbankan serta 15 kabupaten dan kota di Sulut.





(T.KR-NCY/B/G004/G004) 22-03-2018 12:11:41

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024