Tondano, 13/11 (Antara) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui sosialisasi keprotokolan, (13/11) Senin.

     "Sosialisasi ini memberi pengetahuan tentang wibawa keprotokolan, meningkatkan SDM yang berkualitas dan informasi penting tentang protokol untuk diterapkan di tempat kerja masing-masing. Sekaligus memberikan pemahaman pentingnya materi ini, sehingga setiap OPD sudah memahami dengan baik apa itu keprotokolan," ungkap Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Minahasa Moudy Pangerapan didampingi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Acara dan Tamu Daine Lantang di Tondano, Senin.

     Asisten III Bidang Administrasi Umum Hetty Rumagit mengatakan kegiatan ini sangat baik, karena Aparatur Sipil Negara (ASN) lebih diperlengkapi tentang pengetahuan keprotokolan yang dinilai sangat penting berdasarkan norma dan kaidah, baik itu kegiatan resmi di daerah, nasional maupun internasional.

     "Sangat penting terlaksananya suatu acara, baik itu tata tempat, tata upacara maupun tata penghormatan, sesuai jabatan dan kedudukan negara, pemerintahan maupun masyarakat sehingga kegiatan berjalan tertib rapi dan teratur sesuai ketentuan," katanya.

     Selain itu, lanjut Rumagit, lewat keprotokolan dapat menciptakan hubungan baik antar bangsa, sukses sebuah acara ditentukan oleh kesiapan keprotokolan, sesuai aturan, untuk itu perlu adanya SDM yang berani tampil dan mampu berkomunikasi serta dapat menentukan posisi.

     Kabag Tata Usaha Pimpinan (TUP) dan Protokol Sekretariat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Maykel Kelah mengatakan seorang pembawa acara dalam kegiatan resmi wajib memiliki pengetahuan dan paham tentang keprotokolan, sehingga ketika melaksanakan tugas sudah siap.

     "Hal-hal prinsip yang perlu diketahui para ASN berkaitan dengan keprotokolan yakni pembawa acara harus rapi, memiliki teknik vokal yang nyaring kedengaran, punya sikap hati baik, harus kreatif dan tahu keadaan audiens, kemudian pahami tujuan kegiatan serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar," kata Maykel ketika memaparkan materi keprotokolan dalam sosialisasi.

     Ia mengatakan semua ASN memang harus tahu tentang keprotokolan, karena setiap pelaksanaan agenda resmi di pusat maupun daerah pasti berkaitan dengan keprotokolan.

     Apabila ada kegiatan resmi, harus selalu disesuaikan dengan keprotokolan. Misalnya, jika dalam konteks upacara bendera, harus diperhatikan yakni semua perlengkapan yang dibutuhkan, mulai dari tinggi tiang bendera, ukuran bendera, tempat duduk para tamu, posisi pemotretan pers dan lainnya.

     "Karena ada beberapa kejadian di daerah lain, dalam upacara bendera tidak ada teks Pancasila, karena tidak dipersiapkan dengan baik. Makanya mulai sekarang sudah harus diperhatikan," ungkapnya.

     Hadir dalam kegiatan diantaranya perwakilan masing-masing OPD dan kepala bagian serta kepala sub bagian di lingkup Pemkab Minahasa serta pers. Kegiatan dilaksanakan di ruang sidang kantor bupati Minahasa. ***2***

Pewarta : Martsindy Rasuh
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024