Manado, (Antarasulut) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, Kamis, melakukan koordinasi dan sosialisasi desa tangguh bencana di Kota Manado.
"Desa tangguh bencana dibentuk berdasarkan Peraturan Kepala BNPB RI, nomor 1/2012, dan di Manado sudah dibentuk empat kelurahan," Kata Asisten III Sekretaris Daerah Kota Manado, Frans Mawitjere, dalam sosialisasi dan koordinasi di Manado, Kamis.
Dia mengatakan, dengan adanya empat kelurahan sebagai sebagai desa tangguh bencana di Manado, maka masyarakat yang sebelumnya selalu menjadi objek bencana sudah menjadi subjek bencana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap-siagaan BPBD Sulawesi Utara,
Intan Montol, mengatakan daerah ini berada di lingkar bencana, karena berada di pertemuan lempeng sehingga selalu terjadi gempa.
Sehingga katanya, maka BPBD provinsi menyusun rencana kontijensi dan penyusunan rencana gladi banjir dan longsor 2017 bersama TNI/Polri.
Sementara kepala BPBD Manado, Maxmilian Tatahede, mengatakan menjadi kewajiban pemerintah untuk melindungi masyarakat dan menjauhkan dari bencana demikian sebaliknya.
"Karan itulah, maka di Manado dibentuk desa tangguh bencana dan empat kelurahan ditunjuk dengan berbagai penilaian termasuk pemetaan bencana yang dilakukan pemerintah," katanya.
Dia mengatakan, empat kelurahan yang menjadi tangguh bencana di Manado, adalah Tumumpa II, di Kecamatan Tuminting, Ternate Tanjung di Singkil, Dendengan Dalam di Paal Dua dan Pakowa di Wanea. ***4***Budi Suyanto

(T.KR-JHB/B/B008/B008) 02-11-2017 13:09:19

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024