.    Bitung, (AntaraSulut)- Wali kota Bitung Maximiliaan J. Lomban SE, MSi membuka Forum Kerja Sama Anti Perdagangan Satwa yang Lindungi di kota Bitung bertempat di Ruang Rapat Kantor Walikota Bitung. 
 
   Lomban memaparkan bahwa hutan adalah sumber kehidupan dan hutan tanpa satwa bukanlah hutan. Kota Bitung adalah kota yang memiliki hutan dengan satwa endemik didalamnya, antara lain tarsius, anoa, macaca nigra(yaki), maleo, dan berbagai satwa khas lainnya. 

    Semuanya merupakan aset yang harus dijaga serta lestarikan bahkan dikelola dengan baik untuk mendatangkan kebaikan dan kehidupan bagi warga masyarakat, bahkan dikelola dengan baik untuk mendatangkan kebaikan dan kehidupan bagi warga masyarakat.

    "Bahkan menjadi aset untuk pengembangan sektor wisata yang saat ini sedang gencar-gencarnya Pemerintah kota Bitung lakukan," katta Lomban.

    Dalam kesempatannya Lomban sentil tentang kepedulian dan program penyelamatan satwa Endemik yang dilakukan oleh Mr Simon Purer selaku Ketua Yayasan Masarang pada pertemuan sebelumnya di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki 31 Mei 2017 lalu.

    Menurut Lomban, Kota Bitung sementara mempersiapkan diri untuk membuka International Hub Port di Asia Pasifik, sehingga menjadikan kota Bitung sebagai titik sentral perdagangan khususnya dari Indonesia bagian Timur ke Indonesia bagian Barat bahkan ke Manca Negara

    Karena itu, lanjut Lomban, terbukanya jalur perdagangan di kota Bitung ternyata memberikan dampak terhadap kelestarian satwa yang hidup dikota ini. 
 
   Begitu banyak oknum-oknum tertentu memanfaatkan kesempatan ini sebagai peluang untuk memperdagangkan satwa yang kita lindungi,  olehnya pertemuan ini dinilai sebagai langkah yang tepat dan strategis dalam rangka menanggulangi permasalahan yang terjadi.

    Lomban berharap lewat kegiatan ini, mari kita bangun jaringan untuk berkolaborasi dan saling bersinergi melalui sebuah forum satgas dengan tujuan memberantas perdagangan dan penyelundupan satwa yang dilindungi di kota Bitung.

    Turut Hadir anggota Wildlife Conservation Society (WCS) Rianto, kadis Lingkungan Hidup Jefry Sondakh, forum kordinasi pimpinan daerah  Kajari, Ketua Pengadilan Bitung, mewakili Kapolres dan Dandim, unsur pemerintahan hukum lainnya, unsur pelabuhan Bitung, bea cukai, imigrasi, serta dinas lingkungan hidup, jajaran perangkat daerah  yang hadir dan para undangan lainnya.


Pewarta : Marlita Korua
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024