Manado, (AntaraSulut) - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan situasi kondusif daerah setempat yang berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa itu ditopang kerukunan umat beragama.

"Suasana kondusif ini adalah buah dari tingginya kesadaran masyarakat yang selalu hidup berdampingan satu dengan yang lain dalam kerukunan dan kedamaian," katanya seperti dikutip Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sulut Jhon Palandung di Manado, Senin.

Pada Rapat Koordinasi dan Sinergitas Hubungan Antarlembaga Pemerintah dan Pemerintah Daerah Dalam Rangka Peningkatan Kewaspadaan Nasional itu, Palandung mengatakan suasana aman juga tidak bisa dipisahkan dari andil positif pemerintah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta organisasi kemasyarakatan.

Meskipun demikian, lanjut dia, Gubernur Dodokambey mengingatkan semua pihak selalu menjaga keberlangsungan pembangunan yang damai dari kendala dan ancaman yang datang dalam berbagai bentuk.

Kendala dan ancaman itu, kata dia, dapat berupa peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh perang, alam, ulah manusia sehingga mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasarana dan fasilitas umum, serta mengganggu tata kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Oleh karena itu, seluruh pemangku kepentingan di daerah diharapkan terus meningkatkan koordinasi terkait dengan peran, fungsi, dan tanggung jawab di berbagai tingkatan pemerintahan (pusat, provinsi, maupun kabupaten dan kota), serta di semua komponen masyarakat.

"Peran dan fungsi ini sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat, karena selain memiliki karakteristik wilayah kepulauan, Sulut juga memiliki latar belakang berbagai etnis, sub-etnis, agama dan budaya, serta potensi ancaman sosial dan politik lainnya," katanya.

Provinsi di ujung utara Sulawesi itu, kata dia,

memiliki 287 pulau, dengan 59 pulau di antaranya pulau berpenghuni dan 228 lainnya belum berpenghuni.

"Secara geografis Sulut berada di kawasan perbatasan negara, di mana dua pulau, yakni Pulau Miangas dan Pulau Marore berhadapan langsung dengan Filipina selatan yang rawan terhadap ancaman terorisme," katanya. ***2***



(T.K011/B/M029/M029) 18-09-2017 20:04:11

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024