Manado, 3/8 (Antara) - Bank Indonesia (BI) terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang kebangsentralan dan ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat di kepulauan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi apa tugas BI dan keaslian rupiah, sehingga bisa meminimalisir peredaran uang palsu," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo di Manado, Kamis.

Soekowardojo mengatakan saat ini BI melakukan sosialisasi di Kabupaten kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten kepulauan Talaud, yang berbatasan langsung dengan Filipina.

Dia mengatakan ada sebagian masyarakat di pelosok belum mengenal bank sentral apalagi tugas dan fungsinya, sehingga sosialisasi terus dilakukan.

"Sudah dijadwalkan akan ada kas keliling, yang akan menyusuri setiap kecamatan dan desa di wilayah Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud, agar masyarakat mengenal BI lebih dekat lagi," jelasnya.

Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.

BI Sulut rutin melaksanakan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah, apalagi uang baru emisi 2016, yang belum semua masyarakat mengenalnya.

Dia menjelaskan, ciri-ciri keaslian uang rupiah bisa dilihat melalui bahan yang digunakan, desain dan ukuran, serta tekni cetak. Selain itu, katanya, untuk mengenali uang bisa dilakukan dengan cara dilihat dari warna, benang pengaman, optical variable ink (OVI), cetak pelangi (rainbow printing).

Cara lainnya dengan diterawang karena pada setiap uang terdapat tanda air (watermark) yaitu suatu gambar tertentu ayng akan terlibat bila diterawangkan ke arah cahaya, umumnya berupa gambar pahlawan.***1***



(T.KR-NCY/B/G004/G004) 03-08-2017 21:49:10

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024