Manado, 30/7 (Antara) - Pertemuan Sub-Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism (SRM FTF CBT) menyepakati akan membentuk FTF untuk memberantas terorisme.
"Kami sepakat membentuk forum tentang Foreign Terrorist Fighters atau FTF dalam rangka memperkuat kerja sama information sharing dan kerja sama antara penegak hukum dan badan intelijen," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, di Manado, Minggu.
Wiranto mengatakan bahwa ISIS pertama kali menggunakan konsep seluruh militansi dilatih untuk berperang.
Saat ini, katanya lagi, mereka menggunakan metode mendirikan basis di semua negara khususnya Asia Tenggara, sehingga enam negara yakni Indonesia, Australia, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam dan Selandia Baru menyepakati untuk peningkatan kerja sama Foreign Terrorist Fighters.
Melalui kerja sama itu, enam negara ini akan memajukan kemitraan bidang informasi intelijen dan pembangunan sistem IT di bidang intelijen.
Hal itu dinilai akan memudahkan negara-negara tersebut bekerja sama dalam memberantas terorisme.
Penanganan terorisme global merupakan salah satu topik pembahasan dalam pertemuan di Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Keenam negara itu, kata Wiranto, memiliki pandangan yang sama soal tersebut.
"Kami bersepakat untuk berbagi informasi intelijen yang diikuti dengan pembangunan sistem teknologi informasi intelijen untuk semakin mempermudah penanganan terorisme global," ujarnya lagi.***2***
Budisantoso Budiman
(T.KR-NCY/B/B014/B014) 30-07-2017 08:51:09
"Kami sepakat membentuk forum tentang Foreign Terrorist Fighters atau FTF dalam rangka memperkuat kerja sama information sharing dan kerja sama antara penegak hukum dan badan intelijen," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, di Manado, Minggu.
Wiranto mengatakan bahwa ISIS pertama kali menggunakan konsep seluruh militansi dilatih untuk berperang.
Saat ini, katanya lagi, mereka menggunakan metode mendirikan basis di semua negara khususnya Asia Tenggara, sehingga enam negara yakni Indonesia, Australia, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam dan Selandia Baru menyepakati untuk peningkatan kerja sama Foreign Terrorist Fighters.
Melalui kerja sama itu, enam negara ini akan memajukan kemitraan bidang informasi intelijen dan pembangunan sistem IT di bidang intelijen.
Hal itu dinilai akan memudahkan negara-negara tersebut bekerja sama dalam memberantas terorisme.
Penanganan terorisme global merupakan salah satu topik pembahasan dalam pertemuan di Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Keenam negara itu, kata Wiranto, memiliki pandangan yang sama soal tersebut.
"Kami bersepakat untuk berbagi informasi intelijen yang diikuti dengan pembangunan sistem teknologi informasi intelijen untuk semakin mempermudah penanganan terorisme global," ujarnya lagi.***2***
Budisantoso Budiman
(T.KR-NCY/B/B014/B014) 30-07-2017 08:51:09