Tondano (AntaraSulut) - Pemuda Gereja dalam hal ini GMIBM diminta membekali diri dengan berbagai kompetensi untuk dapat berpartisipasi secara efektif dan efisien, diantaranya dengan mengembangkan keterampilan manajemen organisasi.

Demikian dikatakan Ketua GAMKI Sulut Meidy Yafeth Tinangon, ketika membawakan materi tentang Manajemen Organisasi pada Kemah Kerja Pemuda Sinode GMIBM di bumi Perkemahan Jemaat Yosua Desa Kanaan Kabupaten Bolaang Mongondow, Kamis (13/7).

"Tantangan pemuda di era yang makin kompetitif sekarang dan ke depan,  membutuhkan tak hanya kompetensi keilmuan, namun kompetisi dunia kerja membutuhkan juga skill kepemimpinan dan manajerial," sebutnya dihadapan peserta perkemahan.

"Percayalah jika kita mampu mengembangkan diri maka kita akan diperhitungkan dinamika gereja dan masyarakat," ungkap Tinangon.

Di bagian lain,  dirinya menyentil soal kepercayaan sebagai faktor penting yang harus diraih oleh seorang pemimpin Kristen. 

"Bangun diri kita sebagai pribadi yang bisa dipercaya dan yang bertanggungjawab sehingga kita akan mampu memberikan kontribusi sebagai penentu kebijakan," tuturnya.

Yang paling pokok, lanjut Tinangon, bagi seorang pemimpin adalah bagaimana dia bisa dipercaya. Kepercayaan itu mahal dan langka saat ini.

"Untuk dapat dipercaya sebagai pemimpin kita harus mampu membuktikan kualitas kita termasuk integritas dan kompetensi. Bukan soal materi," tegasnya.

"Manajemen bisa dipelajari tapi jika kita tidak dipercaya maka sulit bagi kita untuk menjadi manajer atau pemimpin," tutupnya.

Pewarta : Martsindy Rasuh
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024