Manado, 10/5 (Antara) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Karyanto Suprih memperkirakan Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masih akan mengalami deflasi lagi di bulan Mei 2017.

"Kami perkirakan akan deflasi lagi, karena melihat adanya beberaka bahan makanan yang mengalami penurunan harga seperti tomat," kata Karyanto di Manado, Rabu.

Karyanto mengatakan dari pantauannya di beberapa swalayan dan pasar tradisional stok kebutuhan pokok sangat cukup, sehingga dijamin harga pasti stabil.

"Jika stok semakin banyak tersedia maka otomatis harga akan mengalami penurunan," jelasnya.

Dia menjelaskan karena yang selalu memicu inflasi di Kota Manado sesuai laporan pemerintah daerah yakni bahan makanan.

"Sehingga koordinasi di daerah dan pusat sangat dibutuhkan agar harga tetap stabil," katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Moh Edy Mahmud mengatakan Provinsi Sulawesi Utara mengalami deflasi sebesar 0,02 persen pada April 2017 dikarenakan penurunan harga sejumlah bahan pokok.

Dia mengatakan komoditas yang mengalami penurunan harga pada April 2017, yakni cabai rawit, bawang merah, cabai merah, jeruk nipis, ikan tindarung, lemon, ikan mujair, pasta gigi, dan telur ayam ras.

"Penyumbang deflasi terbesar Kota Manado yakni cabai rawit sebesar 0,2471 persen," ujarnya pula.

Edy menjelaskan, inflasi tahun kalender sebesar 2,49 persen, dan inflasi secara year on year sebesar 4,83 persen.

Deflasi di Kota Manado pada April 2017 terjadi karena adanya penurunan indeks dua kelompok bahan makanan, yaitu sebesar 1,04 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen.

"Kami berharap ke depan Manado akan terus alami deflasi sehingga target di satu tahun tidak terlampaui," jelasnya.***3***




Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024