Bitung (AntaraSulut) - Meningkatkan ketahanan pangan masyrakat Kota Bitung, maka gerakan yang dilakukan oleh pasangan dengan jargon MaMa yakni Wali Kota Maxmiliaan Jonas Lomban SE, Msi dan Wakil Wali Kota Bitung, Ir Maurits Mantiri, mencengangkan.
    Kendati Kota Bitung yang dikenal dengan Kota Cakalang karena potensi perikanannya, Bitung tetap menggeliat bahkan dengan memberikan perhatian kepada masyrakat petani Kota Bitung agar membudidayakan tanaman pertanian seperti jagung dan bawang merah.
    Bukan itu saja, bersama Ketua TP-PKK Kota Bitung Dra Khouni Lomban Rawung, MSi dan Wakil Ketua TP-PKK Kota Bitung, Ritha Mantiri Tangkudung, pemerintah Kota Bitung menggebrak dengan tanaman hidroponik yang tujuannya adalah memperkuat pangan keluarga Kota Bitung.
    Bahkan, Kota Bitung, satu-satunya Kota yang sudah mencanangkan Gerakan Tanam (Gertam) tanaman cabe, yang perupakan program nasional yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
    Pemerintah Kota Bitung menggebrak di berbagai sektor, baik pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, pariwisata dan ketahanan pangan di bidang pertanian.
    Merosotnya hasil perikanan dan tidak lagi menjadi penopang utama Pendapatan Asli Daerah (PAD), membuat Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang belum setahun memimpin Kota Bitung itu, mencari idea-idea cerdas dan brilian bagi warga masyarakat Kota Bitung.
    "Kita tidak boleh terpuruk karena sektor perikanan," ungkap Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri.


Panen Jagung 
    Berbicara Kota Bitung, orang akan berpikir sebagai kota perikanan, pelabuhan dan Industri, karena di Kota tersebut terdapat Pelabuhan Internasional Hub Port, juga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kawasan berikat yang menjadi lokasi sejumlah pabrik industri, maka ketika akan mengadakan panen jagung, maka suatu terobosan baru dari pemerintah Kota Bitung.
    Berlokasi di kecamatan Matuari tepatnya di Kelurahan Manembo-Nembo Atas,  Wakil Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri melakukan panen jagung yang disaksikan Dandim 1310 Letkol. Inf. Deden Hendayana serta Kepala Dinas Pertanian Sonni Wenas.
    Bersama kelompok tani bentukan Pemkot Bitung melalui Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bitung, Mantiri mengatakan, komoditi jagung sangat baik dan strategis sehingga dapat menguntungkan masyrakat KOta bitung.
    "Apalagi komoditi jagung dapat diekspor ke Filipina," ungkap Mantiri.
    Pada kesempatan itu juga, Mantiri melakukan gerakan tanam bawang merah, yang dinilai sangat cocok dengan iklim yang ada di Kota Bitung.
    "Kita tidak boleh meninggalkan potensi pertanian, walaupun sudah berada di era industri," ungkap Mantiri.     
    Panen jagung itu, menguntungkan petani dan meningkatkan tingkat pendapatan dan berdampak positif yakni meningkatnya kesejahteraan warga Kota Bitung.
    Untuk gertam bawang merah, Mantiri memngupamakan dimana dari hasil Plot atau Demplot yang dilakukan oleh Badan Penyuluh Pertanian kecamatan Matuari bahwa produksi dapat mencapai 6 hingga 8 ton per hektar. Sebagai contoh bila harga 1 Kg bawang merah Rp.50.000 maka pendapatan yang bisa diperoleh dalam 1  hektar tanaman bawang bisa mencapai Rp. 300.000.000 dengan nilai input biaya Rp.60.000.000.
    Oleh karenanya, Mantiri memotivasi para petani agar bertani dengan rajin tekun dan sabar dengan memberdayakan lahan dan fasilitas yang ada.     Petani agar memperhatikan dan menguasai musim tanam agar terhindar dari gagal panen.
    "Tentunya hal ini kita harus terus berdoa kepada Tuhan agar mendapat berkat yang baik, sambil berharap kedepan tidak ada lagi lahan tidur di Kecamatan Matuari," demikian Mantiri.
    Sementara, Dandim 1310 Kol (Inf) Yosif Yusuf mengapresiasi dan menyatakan siap bersama-sama pemkot untuk meningkatkan ketahanan pangan guna membantu para petani dalam meingkatkan hasil produksi pertanian.
    "Kemanunggalan TNI dan rakyat sangat diutamakan demi pembangunan Bangsa," ungkap Yosif.***Advetorial***

 

Pewarta : Marlita Korua
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024