Tomohon, (AntaraSulut) - Warga yang bermukim di radius beberapa kilometer dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, mencium bau belerang menyengat beberapa pekan terakhir.

"Jangan-jangan aktivitasnya kembali meningkat," kata Stevie Sjeny, warga Kelurahan Kinilow Satu, Kecamatan Tomohon Utara, Senin.

Menurut dia, bau belerang menyengat yang tercium hingga ke permukiman penduduk tidak biasanya.

Sementara itu Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon, di Kakakasen, Kota Tomohon Farid Ruskanda Bina mengatakan terkait gas itu bergantung arah angin.

"Gas kontinyu keluar. Hal itu bisa dilihat dari vegetasi di sekitar kawah yang menguning," kata Farid menjelaskan.

Farid mengatakan, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan beberapa rekomendasi di antaranya masyarakat ataupun wisatawan tidak mendekati atau melakukan aktivitas di radius 1,5 kilometer dari Kawah Tompaluan.

Selain itu, apabila terjadi hujan abu, masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

"Diharapkan juga mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon terutama pada musim hujan.

Farid menambahkan, pada aktivitas pengamatan Minggu (15/1) tercatat sebanyak empat kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4-42 milimeter selama 100-220 detik.

Selain itu, tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-2,0 milimeter dominan 0,5 milimeter.

"Kami mengharapkan rekomendasi yang diberikan PVMBG dipatuhi warga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Saat ini status Gunung Lokon waspada atau level II," katanya..***4***

Riza Fahriza



(T.K011/B/R021/R021) 16-01-2017 20:33:46

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024