Manado, 5/1 (Antara) - Bank Indonesia (BI) melaporkan perekonomian Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016 menunjukkan kinerja yang membaik.

"Laju pertumbuhan ekonomi Sulut tahun 2016 diperkirakan sebesar 6,0-6,4 persen year on year dibandingkan 6,12 persen year on year pada tahun 2015," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo, di Manado, Kamis.

Dia menjelaskan pertumbuhan itu lebih tinggi dari prakiraan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2016 sebesar 5,0-5,4 persen year on year (yoy).

"Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh kuat, dan investasi serta ekspor yang relatif membaik, meskipun masih tercatat kontraksi," katanya lagi.

Sedangkan konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh tinggi, meskipun melambat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Konsumsi rumah tangga masih tumbuh kuat menopang pertumbuhan ekonomi," katanya pula.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tahun 2016 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Salah satu pendorong, yaitu kenaikan upah minimum provinsi (UMP) Sulut dari Rp2.150.000 menjadi Rp2.400.000 yang juga didukung oleh tingkat inflasi yang terkendali tahun 2015 sebesar 5,56 persen yoy dan 2016 sebesar 0,35 persen yoy.

Penurunan harga BBM khususnya premium pada 1 April 2016 dari Rp6.950 per liter menjadi Rp6.450 per liter juga berkontribusi.

Sumber pendapatan masyarakat dari sektor pertanian juga membaik pada tahun 2016, seiring dengan perbaikan cuaca pasca El Nino tahun 2015.

"Pemerintah juga ikut mendorong peningkatan sektor pertanian melalui program pencetakan sawah di beberapa kabupaten, dan penyaluran berbagai bantuan alat dan mesin pertanian kepada petani," kata dia.

Sektor pertanian merupakan sektor utama Sulut dengan pangsa ekonomi terbesar dan menyerap tenaga kerja terbesar di Sulut.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tahun 2016, juga terindikasi dari membaik tren penjualan kendaraan bermotor pada tahun 2016, meskipun masih tercatat kontraksi dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan pertumbuhan konsumsi pemerintah tahun 2016 diperkirakan menurun yang dipengaruhi base effect tahun 2015, dan kebijakan penghematan belanja pemerintah sejak bulan Agustus 2016, kata dia lagi.***3***



Budisantoso Budiman



(T.KR-NCY/B/B014/B014) 05-01-2017 10:28:25

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024