Manado, (Antara) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI mendorong kegiatan ekspor di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) agar bisa berbasis digital.

"Kami ingin kegiatan ekspor di Sulut harus berbasis digital sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berbasis ekspor di daerah tersebut," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut T Hasudungan Siregar usai Sosialisasi Program Pengembangan Ekspor Nasional Tahun 2016 di Manado, Senin.

Dia mengatakan jika semua UMKM yang berorientasi ekspor telah memanfaatkan teknologi digital, maka daya saing produk tersebut akan semakin tinggi.

Apalagi, katanya, produk Sulut tidak kalah berkualitas dengan produk daerah lain.

"Memang harus diakui bahwa produk Sulut yang diekspor masih dalam bentuk bahan setengah jadi, sehingga nilai tambahnya belum tinggi," jelasnya.

Siregar mengatakan peningkatan daya saing produk ekspor dan peran promosi digital saat ini sangatlah penting dalam pengembangan ekspor di Indonesia ke pasar global.

Konsultan Desain Produk Kemendag Hartanto Priyo Pratomo mengatkan Sulut masih perlu meningkatkan desain produk agar lebih menarik sehingga permintaan semakin tinggi.

Saat ini, katanya, masih sangat sedikit produk Sulut yang diekspor itupun masih setengah jadi. Ke depan harus mengekspor barang jadi agar semakin mendapatkan keuntungan.

Dia menjelaskan sehingga sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota sangat diperlukan agar daya saing semakin meningkat.

"Jika produk ekspor memiliki daya saing tinggi, maka pasar internasional akan terus mencarinya," jelasnya.

Sehingga, memanfaatkan teknologi digital sangat diperlukan, lanjutnya, karena selain menjadi pasar juga akan mempermudah mendapatkan pembeli.

Sosialisasi Program Pengembangan Ekspor Nasional Tahun 2016 juga dihadiri oleh pembicara Digital Media Director Advertising Agancy Victorina dan pelaku usaha di Sulut, perbankan serta instansi lainnya.***3***



(T.KR-NCY/C/S025/C/S025) 19-12-2016 17:42:23

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024