Tomohon,  (AntaraSulut) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (bappeda), Badan Pusat Statistik (BPS) serta instansi teknis lainnya di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) berkoordinasi merencanakan pengembangan perekonomian masyarakat.
    
"Produktivitas merupakan daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi nasional jangka panjang. Karena itu perencanaan pengembangannya menjadi penting dilakukan," kata Kepala Bappeda Enos Pontororing di Tomohon, Rabu.
    
Pontororing mengatakan, dari rapat koordinasi tersebut dapat menyerap bagaimana proses mengukur produktivitas total daerah Kota Tomohon.
    
"Produktivitas juga akan mengukur sejauh mana daya saing Kota Tomohon di era masyarakat ekonomi Asean," katanya. 
    
Denny Golioth SE dari BPS Tomohon memaparkan tentang produktivitas total daerah yaitu mengenal potensi ekonomi menurut sektor, perbandingan potensi ekonomi menurut sektor, pendekatan potensi ekonomi menurut konsumsi pengeluaran. 
    
Dia menambahkan, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu.

Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung netto.

Unit-unit produksi tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi sembilan lapangan usaha yaitu: pertanian peternakan, kehutanan dan perikanan; pertambangan dan penggalian; industry pengolahan; listirk,gas dan air bersih; konstruksi; perdagangan hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, real estate, dan jasa perusahaan; jasa-jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah. 


Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024