Manado, 17/10 (AntaraSulut) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masih berharap sektor pariwisata mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut hingga akhir tahun 2016.

"Kami masih berharap sektor pariwisata yang akan mendongkrak perekonomian di daerah lebih tinggi lagi pada tahun ini," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Peter Jacobs di Manado, Senin.

Peter mengatakan bahwa sektor pertanian yang biasa memberikan sumbangan ekonomi cukup tinggi di Sulut masih stagnan. Begitu pula, dengan sektor perkebunan dan perikanan.

Sektor-sektor tersebut di akhir tahun ini diperkirakan tidak akan menjadi pendorong utama perekonomian di Sulut.

"Sektor pariwisata yang harus di-`drive` dengan baik sehingga mampu memberikan kontribusi yang besar walaupun belum signifikan," katanya.

BI memperkirakan ekonomi Sulut di kuartal ketiga 2016 sebesar 6,38 persen, kemudian di Kuartal Ke-4 sebesar 6,7 persen, dan rata-rata dalam 1 tahun ini sebesar 6,32 persen.

Pertumbuhan ini masih sesuai dengan ekspektasi BI pada tahun 2016 karena kunjungan wisatawan mancanegara dari Tiongkok terus meningkat.

Mereka membawa dana hingga Rp300 miliar jika sampai akhir tahun ada 30.000 wisaman yang datang, atau dengan asumsi setiap orang menghabiskan dana hingga Rp10 juta, katanya.

Pemimpin Wilayah BRI Manado Dewa Putu Oka Maharjana mengatakan bahwa sektor pariwisata harus dijaga dan didorong jika ingin memberikan kontribusi yang besar pada pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan pengalamannya sebagai wakil Pinwil BRI Bali, Pulau Dewata tersebut ekonominya tumbuh sebesar 6 persen di atas angka nasional hanya murni dari sektor pariwisata.

"Jika pemerintah, swasta, dan pemangku kepentingan lainnya, men-`drive` sektor pariwisata dengan baik, dampaknya cukup besar pada perekonomian," kata Oka.

***1***

(T.KR-NCY/C/D007/D007) 17-10-2016 16:54:17

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024