Manado, (Antarasulut) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, Senin, mengklarifikasi isu pemotongan dana bencana yang diduga terjadi saat penyaluran bantuan Rp20 juta per orang, di Wonasa, Singkil.

"Ada informasi jika ada yang hendak melakukan pemotongan dana bantuan sebesar Rp1,5 juta terhadap bantuan, sehingga kami melakukan pemeriksaan langsung," kata Kepala BPBD Manado, Maximillian Tatahede, di Manado, Senin.

Tatahede mengakui, memang sebelumnya sempat ada yang mengusulkan agar dilakukan pemotongan terhadap dana bantuan bencana senilai Rp20 juta per penerima tersebut.

Tetapi dia mengatakan, pihaknya menolak dan langsung turun memeriksa penyaluran di Wonasa, Singkil, untuk mencegah jangan sampai terjadi pemotongan dalam bentuk apapun.

"Kami langsung turun memeriksa sekaligus menegaskan, tidak ada pemotongan dalam bentuk apapun trehadap dana bantuan bencana yang berasal dari pusat tersebut," katanya.

Dia menegaskan tidak ada pemotongan dalam bentuk apapun terhadap bantuan bencana, karena itu dia mengharapkan hal tersebut tidak terjadi di manapun.

Dia mengakui, sejak Sabtu akhir pekan lalu, dugaan tentang pemotongan dana bantuan sebesar Rp1,5 juta dari bantuan insitu Rp20 juta untuk tiap penerima santer terdengar, dan diduga terjadi Sabtu akhir pekan lalu, sehingga harus pihaknya melakukan pemeriksaan di lapangan.

Dia mengatakan, penerima bantuan insitu diberikan Rp20 juta karena rumahnya berada di lokasi rawan bencana, tetapi tidak berada di 15 meter dari bantaran sungai.

Bantuan insitu Rp20 juta diberikan kepada 2.050 penerima di Manado, yang terkena dampak bencana, dimana rumah mereka mengalami kerusakan sedang karena bencana 15 Januari 2014 lalu. ***4***







(T.KR-JHB/B/G004/G004) 10-10-2016 21:28:31

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024