Tomohon, (AntaraSulut) - Wali Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) Jimmy F Eman mengharapkan birokrat di jajarannya memiliki kompetensi sebagai persyaratan dalam mengimplementasikan tugas dan pelayanan publik.
"Kompetensi yang dimaksud adalah kemampuan dalam menguasai secara teknis bidang tugasnya, menerapkan kode etik serta kemampuan menunjukan komitmen dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya," kata Wali Kota Eman saat menutup pendidikan dan latihan kepemimpinan IV di Tomohon, Senin.
Karena itu menurut dia, untuk membangun profesionalitas kerja diperlukan kapasitas kepemimpinan perubahan mengingat tantangan sektor publik saat ini dan ke depan memerlukan kemampuan manejerial yang dapat mengintegritaskan dan mengarahkan seluruh sumber daya aparatur.
Peserta diklat hendaknya mampu melakukan inovasi dalam melaksanakan tugas organisasi agar apa yang dilakukan bisa bermanfaat terhadap sistem yang ada dan berdampak positif terhadap respon masyarakat, katanya.
Selain itu, seorang birokrat harus memiliki kemampuan mendukung terciptanya tata kepemerintahan yang baik dan peran pemimpin perubahan pastinya sangat menentukan pencapaian keberhasilan pembangunan daerah.
"Peran perubahan sangat besar dalam mendukung berbagai kebijakan pemerintah sehingga peningkatan kompetisi menjadi sebuah tuntutan," ujarnya.
Lagi menurut Wali Kota, perubahan yang dilakukan ini semakin signifikan seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap birokrasi yang cepat dan tepat dalam mengambil keputusan sebagai bagian dari aspek pelayanan publik.
Kaban Kepegawaian Daerah Masna Pioh mengatakan, diklat dilakukan untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan taktikal bagi pejabat struktural eselon IV yang akan berperan dalam melaksanakan tupoksi, mempunyai kemampuan menjabarkan visi dan misi instansi ke dalam program kegiatan.
"Diharapkan juga adanya aparatur sipil negara yang memiliki kemampuan memimpin sesuai dengan persyaratan jabatan struktural eselon IV dalam melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan bidangnya," ujarnya.***4***
(T.K011/B/G004/G004) 26-09-2016 22:53:18
"Kompetensi yang dimaksud adalah kemampuan dalam menguasai secara teknis bidang tugasnya, menerapkan kode etik serta kemampuan menunjukan komitmen dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya," kata Wali Kota Eman saat menutup pendidikan dan latihan kepemimpinan IV di Tomohon, Senin.
Karena itu menurut dia, untuk membangun profesionalitas kerja diperlukan kapasitas kepemimpinan perubahan mengingat tantangan sektor publik saat ini dan ke depan memerlukan kemampuan manejerial yang dapat mengintegritaskan dan mengarahkan seluruh sumber daya aparatur.
Peserta diklat hendaknya mampu melakukan inovasi dalam melaksanakan tugas organisasi agar apa yang dilakukan bisa bermanfaat terhadap sistem yang ada dan berdampak positif terhadap respon masyarakat, katanya.
Selain itu, seorang birokrat harus memiliki kemampuan mendukung terciptanya tata kepemerintahan yang baik dan peran pemimpin perubahan pastinya sangat menentukan pencapaian keberhasilan pembangunan daerah.
"Peran perubahan sangat besar dalam mendukung berbagai kebijakan pemerintah sehingga peningkatan kompetisi menjadi sebuah tuntutan," ujarnya.
Lagi menurut Wali Kota, perubahan yang dilakukan ini semakin signifikan seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap birokrasi yang cepat dan tepat dalam mengambil keputusan sebagai bagian dari aspek pelayanan publik.
Kaban Kepegawaian Daerah Masna Pioh mengatakan, diklat dilakukan untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan taktikal bagi pejabat struktural eselon IV yang akan berperan dalam melaksanakan tupoksi, mempunyai kemampuan menjabarkan visi dan misi instansi ke dalam program kegiatan.
"Diharapkan juga adanya aparatur sipil negara yang memiliki kemampuan memimpin sesuai dengan persyaratan jabatan struktural eselon IV dalam melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan bidangnya," ujarnya.***4***
(T.K011/B/G004/G004) 26-09-2016 22:53:18