Manado (Antarasulut) - Sebuah pabrik semen berskala besar, PT dharma sarana semen nusantara (DSSN), akan beroperasi awal Juni di Desa Buyat, Bolaang Mongondow Timur.

     "Perusahaan kami telah melewati proses pembuatan izin dan studi kelayakan (feasibity study), dan sedikit perbaikan internal lalu mulai beroperasi," kata Direktur PT DSSN Yossi S Manopo, di Boltim, Kamis.   

     Manopo mengatakan, pabrik tersebut berdiri di atas area seluas 10,73 hektare, dan tinggal mematangkan semua persiapan internal dalam RUPS, lalu beroperasi.

     Dia mengatakan, perusahaan tersebut beroperasi sesuai dengan setelah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP), melalui Keputusan Gubernur Sulawesi Utara no 223/2015. Kemudian, Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) melalui Keputusan Gubernur Sulawesi Utara no 37 tahun 2016 .

     Putra daerah Boltim yang peduli terhadap perkembangan ekonomi Sulawesi Utara dan memperhatikan SDM di Boltim itu, mengharapkan hadirnya Pabrik Semen di Buyat ini, akan membawa perubahan bagi masyarakat.

     "Kita berharap dengan beroperasinya pabrik tersebut akan meningkatkan perekonomian masyarakat serta bisa menyerap tenaga kerja lokal, yakni putra-putri Daerah," katanya.

      Humas PT DSSN, Imelda Sinombor mengatakan, nanti jika pabrik semen berskala besar dengan "tag line" 'produk inovasi semen unggulan Sulut’ berjalan lancar dan sukses, perusahaa tersebut akan menghibahkan 20 persen sahamnya untuk Pemerintah dan masyarakat Sulut.

     "Pimpinan perusahaan mengatakan, sudah menyurati Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan mengatakan akan menyertakan perusahaan daerah Sulut sebagai pemilik saham dalam bentuk hibah maksimal 20 persen," katanya.

     Sinombor mengatakan pembangunan Pabrik Semen PT DSSN telah mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah dan warga Boltim, sebab memberikan banyak keuntungan bagi warga.

     Seperti diungkapkan oleh tokoh masyarakat Desa Buyat Selatan, Nazri Mokoagow, bahwa pabrik tersebut bisa membuka lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja lokal.
     "Kami berharap perusahan memprioritaskan tenaga kerja lokal, dengan merekrut masyarakat sekitar lahan perusahaan tersebut menjadi karyawan," pintanya.

     Selain itu diapun berharap agar ada kajian analisis dampak lingkungan (amdal) yang jelas, sehingga tidak akan terjadi konflik dengan masyarakat.

     Hal senada juga disampaikan Sarini Modeong, bahwa hadirnya pabrik semen akan membuka lapangan pekerjaan buat para ibu rumah tangga untuk menopang ekonomi keluarga.

     Sedangkan Sangadi Buyat Selatan Husni Modeong mengatakan, bahwa kehadiran perusahaan ini sangat diharapkan.
 
     "Kami sangat berharap perusahaan semen ini segera hadir disini, apalagi kami sudah menyepakati nota kesepahaman, diantaranya adanya sistem pengelolaan ramah lingkungan, menjaga komunikasi dengan masyarakat melalui Pemerintah setempat dan setiap  kegiatan perusahaan, dan harus ada kontribusi untuk pembangunan Desa,” kata Husni.

     Dia pun menambahkan  nota kesepahaman dibuat bersama-sama oleh enam desa di sekitar lokasi pabrik yakni  Desa Buyat Satu, Desa Buyat Dua, Desa Buyat Tengah, Desa Buyat dan Desa Buyat Barat. ***




Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024