Manado, 19/5 (Antara) - Pasar Lelang Komoditas Agro (PLKA) ke-4 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mampu menciptakan transaksi Rp9,83 miliar.

"Transaksi terbesar dari perdagangan kopra sebanyak 1000 ton senilai Rp9,25 miliar atau 94 persen," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perinduatrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong di Manado, Kamis.

Kopra yang menjadi salah satu komoditas andalan petani Sulut dibeli dengan harga Rp9.250 per kilogram atau Rp925.000 per kuintal(100 kg).

Harga kopra tersebut meskipun lebih rendah dari harga pekan lalu, tetapi masih terbilang tinggi dibandingkan harga normal selama ini.

Total transaksi PLKA periode bulan Mei ini, jauh lebih tinggi dibandingkan pelaksanaan bulan sebelumnya.

Hanny menjelaskan komoditas lain yang juga mencipta transaksi cukup baik yakni arang tempurung sebesar Rp135 juta, dodol salak tercipta transaksi sebesar Rp11,2 juta, gula aren sebesar Rp149,2 juta.

Untuk halua kenari tercipta transaksi sebesar Rp18,75 juta, buah salak sebesar Rp20 juta, selai nanas Rp2,5 juta, dan snack kacang sangrai Rp5,93 juta.

Jumlah komoditas yang ditransaksikan dalam PLKA Sulut memang semakin beragam, namun masih perlu diperbanyak agar nilai transaksinya semakin tinggi.

"Namun yang lebih penting yakni jangan sampai terjadi gagal serah karena akan mengecewakan kedua belah pihak," jelasnya.

Tapi, katanya, transaksi di Sulut sangat kecil gagal serahnya dan diharapkan akan lebih berkualitas lagi.

Disperindag Sulut merencanakan menggelar delapan kali PLKA selama tahun 2016 ini.***3***



(T.KR-NCY/B/G004/G004) 19-05-2016 16:48:57

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024