Tomohon, (AntaraSulut) - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) dan Komando Rayon Militer (koramil) Tomohon melatih tim relawan gugus tugas tangguh bencana dari lima kelurahan rawan bencana erupsi Gunung Lokon dan tanah longsor.

"Sebanyak 100 orang tim relawan yang mengikuti pelatihan ini. Peserta berasal dari Kelurahan Kinilow, Kinilow I, Kakaskasen I, Kakaskasen II dan Kayawu. Pelatihan ini berlangsung sejak 26-30 April," kata Kepala BPBD Tomohon Robby Kalangi di Tomohon, Selasa.

Menurut mantan Camat Tomohon Selatan ini, pelatihan penting untuk mewujudkan masyarakat tangguh bencana serta meningkatkan kemampuan dalam memahami potensi bencana melalui program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam.

"Hal ini sangat diprioritaskan mengingat beberapa wilayah di Kota Tomohon khususnya Kecamatan Tomohon Utara adalah wilayah rawan bencana erupsi Gunung Lokon dan tanah longsor sehingga membutuhkan pengertian dan pemahaman yang baik bagi petugas maupun masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaannya," katanya.

Menurut dia, pelatihan ini mengikutsertakan anggota TNI yang bertugas di Koramil 1302-06/Tomohon.

"Institusi ini dikenal memiliki kemampuan fisik mental dan disiplin, juga melekat dalam perilaku personal mampu mengayomi masyarakat dalam kehidupan kesehariannya," katanya.

Komandan Koramil Tomohon Kapten INF Feky Welang mengatakan, membantu tugas penanggulangan bencana harus dibarengi kemampuan fisik, mental, dan disiplin sehingga memperoleh hasil maksimal.

"Kesiapan fisik, mental dan disiplin merupakan keharusan bagi setiap anggota baik TNI dan petugas gugus tugas tangguh bencana," katanya.

Menurut dia, Kota Tomohon merupakan daerah berpotensi rawan bencana karena topografi yang dimiliki, bahkan semakin rentan karena diapit dua Gunung Lokon dan Mahawu yang masih aktif.***4***




Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024