Manado (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) mengatakan kelistrikan di sistem Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo memiliki surplus daya cukup besar untuk mengantisipasi lonjakan permintaan listrik. 

"Saat ini daya mampu kelistrikan di sistem Sulut dan Gorontalo mencapai 639 MW dengan beban puncak sebesar 461 MW. Artinya, kami memiliki surplus daya yang cukup besar, yang dapat mengantisipasi lonjakan permintaan listrik," kata General Manager PT PLN Suluttenggo Usman Bangun dalam keterangan tertulis yang diterima di Manado, Selasa (2/9).

Sedangkan sistem kelistrikan di Sulawesi Tengah juga dalam kondisi baik dengan daya mampu 226 MW yang, menurut dia, siap untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kegiatan masyarakat setempat.

Usman mengatakan PLN terus melakukan pemeliharaan prediktif, preventif dan korektif guna memastikan seluruh peralatan kelistrikan tetap dalam kondisi optimal.

"Kami sangat memperhatikan aspek keberlanjutan dan pemeliharaan infrastruktur kelistrikan agar tidak ada gangguan yang merugikan pelanggan," ujar dia kepada Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Haryadi yang melakukan kunjungan kerja di sana. 

Terkait bauran energi primer yang menyuplai sistem kelistrikan Suluttenggo, ia mengatakan pasokan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Minahasa, Tenaga Air dari Poso dan Tondano dan pembangkit lainnya.

Ia mengatakan setidaknya ada dua program strategis PLN yang sedang berjalan untuk memperluas akses kelistrikan di wilayah yang masih minim penerangan.

Program tersebut yakni suplai listrik desa yang belum mendapatkan aliran listrik, serta Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang merupakan program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membantu rumah tangga tidak mampu agar bisa menikmati fasilitas listrik secara gratis.

Kunjungan Komisi XII DPR RI juga dihadiri Ade Jona Prasetyo dan Gulam Muhamad Sharon, serta Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Eko Ricky Susanto. 


Pewarta : Hence Paat
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2025