Tomohon, (AntaraSulut) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Bandung, Jawa Barat, mengharapkan pendaki dan warga sekitar tidak mendekati kawah Tompaluan, Gunung Lokon, di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

"Kan sudah ada rekomendasi agar tidak memasuki atau melakukan aktivitas sejauh 1,5 kilometer dari kawah, itu harus dipatuhi," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu PVMBG Bandung di Kakaskasen Farid R Bina, Jumat.

Dia mengatakan rekomendasi itu penting diperhatikan karena letusan secara tiba-tiba masih berpeluang terjadi.

"Kalau memang warga dan pendaki tetap memaksakan diri masuk ke radius itu dan terjadi letusan yang menyebabkan korban, kami tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.

PVMBG pada 5 Februari 2016 telah menurunkan status gunung api aktif berketinggian 1.579 meter di atas permukaan laut dari siaga level III menjadi waspada leval II.

Sebagaimana terpantau, pendaki dalam kelompok kecil sekira lima hingga sepuluh orang yang saling terpisah, semakin ramai dalam beberapa pekan terakhir ini pada hari Sabtu dan Minggu.

Seperti sebelumnya, mereka menggunakan pintu masuk di Kelurahan Kakaskasen, Kecamatan Tomohon Utara, tak jauh dari Gereja Katolik sebagai titik nol sebelum melakukan pendakian.

"Yang kami tahu sekarang ini statusnya sudah diturunkan dari siaga level III ke waspada level II. Artinya bahwa ini semakin aman bagi pendaki," kata Liliek SR Wakarry, pemudi asal Kabupaten Minahasa Utara.

Lain lagi yang dikatakan Rully Mokoginta, pemuda asal Kota Manado, menurut dia, bila memang Gunung Lokon tertutup untuk pendakian biasanya di pintu-pintu masuk dipasang spanduk peringatan atau ada petugas khusus yang melarang pendaki menuju puncak atau kawah Tompaluan.

"Kalau memang ada informasi seperti itu biasanya kami pendaki akan mendengarkannya, dan takut melakukan pendakian. Apalagi siapa yang ingin celaka bila terjadi letusan," katanya.***4***

(T.K011/B/B015/B015) 12-02-2016 12:54:48

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024