Manado, 3/2 (Antara) Pemerintah Kota (PeMkot) Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyambut para pelaku Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan (P2KKP) Kota Bitung dalam upaya menanggulangi kemiskinan di daerah tersebut.

Penyambutan pelaku P2KKP pertama kali dilakukan di seluruh Indonesia tahun 2016, karena hubungan yang baik antara Pemkot Bitung dengan tim penanganan kawasan kumuh perkotaan,� kata Wakil Wali Kota Bitung Max J Lomban di Bitung, Rabu.

Dia mengatakan P2KKP yang sebelumnya disebut Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) telah melakukan tugas dengan baik dan benar di tahun 2015 dan tidak terpengaruh dengan kondisi politik yang ada.

P2KKP ini telah banyak melakukan prestasi dan pantas diberikan apresiasi dan penyambutan yang baik di tahun 2016 ini agar mampu melakukan tugas demi membantu pemerintah dalam mengurangi kemiskinan,� kata Max yang juga sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD).

Ke depan, katanya, masih punya pekerjaan rumah (PR) dalam menurunkan prosentase kemiskinan di Kota Bitung.

"Memang kita harus jeli menghitung prosentase kemiskinan di kota ini karena begitu banyak migrasi, berarti ada begitu banyak warga bukan asli orang Bitung,� jelasnya.

Dalam satu tahun, katanya, pertumbuhan penduduk di Kota Bitung hingga mencapai tiga persen padahal secara riil pertumbuhan masyarakat Bitung hanya 0,08 persen. Itu karena menerima banyak migrasi,� jelasnya.

Berarti, Kota Bitung memiliki daya tarik yang tinggi, seperti pepatah mengatakan �ada gula ada semut�, sehingga orang mau datang berusaha di Kota Cakalang tersebut.

Angka kemiskinan secara nasional harus berada di bawah lima persen, tetapi yang paling penting mari sama-sama berupaya sehingga tidak ada lagi orang miskin di Kota Bitung.

"Dengan demikian tim P2KKP saya berharap nantinya akan berkolaborasi dengan kegiatan dari Dinas PU dan kuncuran dana dari APBN serta bagaimana percepatan di lapangan,� jelasnya.

Koordinator Kota P2KKP Kota Bitung Feidy Kemur mengatakan pihaknya mendampingi 69 kelurahan di delapan kecamatan Kota Bitung.

Dipa 2015 sebesar Rp3 miliar untuk tiga kelurahan dan di tahun 2016 ini mendapatkan kucuran dana sebesar Rp2 miliar khusus program penataan lingkungan perkotaan berbasis komunitas (PLPBK),� jelas Feidy.

Serta, katanya, untuk dana kolaborasi tahun 2015 sebesar Rp3 miliar untuk 10 kelurahan dan masih berlangsung sampai saat ini.

Dia mengatakan fasilitator Kota Bitung berjumlah 53 orang ditambah dua orang suporting staf sehingga total 55 orang yang mendampingi 69 kelurahan di delapan kecamatan.

Ketua Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) Kota Bitung Maurits Mantiri mengatakan peningkatan pencapaian di tahun sebelumnya akan lebih ditingkatkan di tahun 2016 ini.

Dia mengatakan upaya dalam memperbaiki kawasan kelurahan menjadi lebih baik dari tiga yang baru ada pendekatan ke depan diharapkan akan semua kelurahan akan menjadi kawasan yang benar-benar sehat.

Memang tahun ini baru ada dana dari APBD, dan ke depan akan diupayakan ada dana dari APBD,� katanya.

Dalam acara penyambutan Pemkot Bitung terhadap para pelaku P2KKP Kota Bitung juga dihadiri oleh Kadis PU Bitung Ruddy Tenoh dan Perwakilan dari Bapeda Bitung Ronny Pangkola.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan penandatanganan dokumen RTPLP PLPBK Kelurahan Paudean, Kelurahan Sagerat dan Kelurahan Wangurer Barat.***3***

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024