Tahuna, Sulut, (ANTARA Sulut)  - Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara adalah sabuk pengaman (security belt) benteng tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kata Dirjen Otda Kemdagri Soni Sumarsono.

"Daerah ini (Sangihe) bila dilihat dari geoposisi adalah sebagai kawasan perbatasan negara sehingga menjadikannya sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan, cermin jati diri dan kemajuan bangsa," kata Sumarsono pada peringatan ulang tahun Kabupaten Kepulauan Sangihe ke-591 di Tahuna, Rabu.

Geoposisi ini, menurut dia akan menjadi poin penting sekaligus posisi tawar daerah di pentas nasional maupun global sehingga dituntut kerja keras, kerja tuntas membawa perubahan.

Karena itu lanjut dia, Pemprov Sulut ikut memberikan perhatian dan kepedulian terhadap pembangunan di kabupaten ini.

"Berbagai upaya telah dilakukan, antara lain memperjuangkan kepada pemerintah pusat agar memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan dengan pendekatan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat kepulauan," tuturnya.

Sumarsono yang juga Penjabat Gubernur Sulut menambahkan, salah satu kabupaten kepulauan ini memiliki sejuta potensi yang dapat dikembangkan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.

"Potensi sektor perikanan dan kelautan adalah sektor unggulan daerah, ini juga didukung oleh sektor strategis lainnya, seperti pertanian, perkebunan, ekoni dan pariwisata," ujarnya.

Salah satu potensi unggulan juga yang harus terus dioptimalkan adalah kearifan lokal sekaligus warisan sejarah budaya bangsa yang dimiliki kabupaten ini, imbuhnya.

"Berbagai keunggulan ini tentunya menjadi daya dorong percepatan pembangunan daerah jika dapat dimaksimalkan dan dikelola baik," katanya.
(guntur@antarasulut.com)



Pewarta : Oleh Karel A Polakitan
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024