Manado (ANTARA) - Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Sulut, Jeanny Y Winokan mengatakan, program 'Taman Asih Sayang Anak' (Tamasya) memperkuat sistem pengasuhan anak yang aman, nyaman, dan berkualitas, khususnya di lingkungan kerja yang melibatkan banyak perempuan.
"Kami berharap dengan tersosialisasinya program Tamasya dapat membangun pemahaman bersama mengenai tujuan, mekanisme, dan layanan utama program tersebut," kata Jeanny pada peluncuran program 'Tamasya' di Manado, Kamis.
Tujuan lainnya, adalah terciptanya sinergisitas dan kolaborasi antarberbagai pihak yaitu Kementerian/ Lembaga, pemerintah daerah, mitra kerja, swasta, dan masyarakat dalam program mendukung program ini.
Jeanny menambahkan, Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulut telah mensosialisasikan program tersebut kepada para pemangku kepentingan dalam meningkatkan sinergi dan kolaborasi pelaksanaan program.
Wakil Wali Kota Manado, Richard Sualang, saat meluncurkan program 'Tamasya' memberikan apresiasi kepada Kemendukbangga/BKKBN serta berharap program tersebut berjalan berkelanjutan.
"Program Tamasya bukan menjadi sekedar program seremonial, tapi bentuk nyata komitmen dan upaya untuk memastikan setiap anak usia dini mendapatkan pengasuhan yang berkualitas dan penuh kasih sayang," ujarnya.
Program 'Tamasya' menurut Richard sejalan dengan program Pemerintah Kota Manado yang selalu mengutamakan perlindungan anak dalam setiap kebijakan pembangunan.
"Kami mengajak semua pihak untuk menjadikan program Tamasya sebagai gerakan kolektif, karena membesarkan anak bukan hanya tanggung jawab orang tua tapi tanggung jawab bersama," ujarnya.
Richard optimistis program 'Tamasya' dapat membentuk generasi Kota Manado yang lebih sehat, cerdas, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.
Peluncuran program 'Tamasya' di Tempat Penitipan Anak (TPA) – Manado Happy Land dihadiri para kepala dinas tingkat provinsi, Kota Manado, serta pihak terkait lainnya.