Manado, 2/10 (AntaraSulut) - Pimpinan Wilayah BRI Manado Yoshua Palti Hutapea mengatakan ekspansi program laku pandai di kabupaten kepulauan Provinsi Sulawesi Utara) masih terkendala jaringan internet yang kurang baik.
"Jaringan internet di Kabupaten Kepulauan Sulut masih sangat buruk sehingga untuk melakukan ekspansi ke daerah tersebut sangat terbatas," kata Yoshua di Manado, Senin.
Yoshua menyebutkan dari tiga kabupaten yang ada, yakni Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Talaud, baru di Kabupaten Talaud yang ada program laku pandai.
Di Kabupaten Kepulauan Talaud sudah ada 23 agen laku pandai yang dapat membantu masyarakat di sana dalam melakukan transaksi perbankan, baik penghimpunan dana, pinjaman, maupun pembayaran lainnya yang bisa melalaui agen tersebut.
"Padahal, potensi di tiga kabupaten kepulauan tersebut sangat besar. Namun, untuk menambah agen, masih perlu dipertimbagkan karena akses internet yang masih kurang baik," jelasnya.
Program laku pandai tersebut, kata dia, harus mengandalkan kekuatan jaringan telekomunikasi dan internet. Jika tidak, transaksi tidak akan berjalan.
"Kami berharap ada provider yang lebih memperhatikan ekspansi ke kabupaten kepulauan karena selain merupakan garda depan Indonesia juga potensi yang cukup besar berada di sana," jelasnya.
Jika ada provider yang melakukan ekspansi besar untuk jaringan di kabupaten kepulauan, menurut dia, pendapatan dari tiga kabupaten tersebut akan lebih besar dan memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Sampai saat ini, agen laku pandai BRI Manado yang tersebar di empat wilayah kerja, yakni Provinsi Sulut, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara, sebanyak 750 agen.
***3***
D.Dj. Kliwantoro
(T.KR-NCY/B/D007/D007) 02-11-2015 08:34:21
"Jaringan internet di Kabupaten Kepulauan Sulut masih sangat buruk sehingga untuk melakukan ekspansi ke daerah tersebut sangat terbatas," kata Yoshua di Manado, Senin.
Yoshua menyebutkan dari tiga kabupaten yang ada, yakni Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Talaud, baru di Kabupaten Talaud yang ada program laku pandai.
Di Kabupaten Kepulauan Talaud sudah ada 23 agen laku pandai yang dapat membantu masyarakat di sana dalam melakukan transaksi perbankan, baik penghimpunan dana, pinjaman, maupun pembayaran lainnya yang bisa melalaui agen tersebut.
"Padahal, potensi di tiga kabupaten kepulauan tersebut sangat besar. Namun, untuk menambah agen, masih perlu dipertimbagkan karena akses internet yang masih kurang baik," jelasnya.
Program laku pandai tersebut, kata dia, harus mengandalkan kekuatan jaringan telekomunikasi dan internet. Jika tidak, transaksi tidak akan berjalan.
"Kami berharap ada provider yang lebih memperhatikan ekspansi ke kabupaten kepulauan karena selain merupakan garda depan Indonesia juga potensi yang cukup besar berada di sana," jelasnya.
Jika ada provider yang melakukan ekspansi besar untuk jaringan di kabupaten kepulauan, menurut dia, pendapatan dari tiga kabupaten tersebut akan lebih besar dan memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Sampai saat ini, agen laku pandai BRI Manado yang tersebar di empat wilayah kerja, yakni Provinsi Sulut, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara, sebanyak 750 agen.
***3***
D.Dj. Kliwantoro
(T.KR-NCY/B/D007/D007) 02-11-2015 08:34:21